JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di parlemen, Tjahjo Kumolo menyatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Polri jika memang yang ditangkap di Kolombia benar Muhammad Nazaruddin. Namun, ketika ditanya lebih jauh, Tjahjo enggan berkomentar lebih. Menurutnya, PDI-P lebih fokus agar pemerintah segera membongkar kasus Bank Century dan kasus mafia pemilu.
"Biarlah itu porsinya Polri dan KPK. Bagi PDI-P yang paling utama bongkar mafia pemilu di KPU dan kasus Bank Century. Senang kepolisian proaktif, tapi tetap KPU dan Century, bukan Nazaruddin," ujar Tjahjo saat menghadiri acara buka bersama di rumah Ketua MPR RI, Taufik Kiemas, Jakarta, Senin (8/8/2011).
Ditanya soal kemungkinan kader PDI-P, I Wayan Koster, ikut diseret Nazaruddin dalam arus kasus mafia anggaran dalam kasus Wisma Atlet, Tjahjo membantahnya. Menurutnya, Koster bersih dan tidak terlibat seperti yang ditudingkan Nazaruddin. "Wayan sudah saya panggil dua kali. Itu clear," tegasnya.
Tjahjo juga mengatakan agar pernyataan mengenai penangkapan Nazaruddin diungkap jika mantan Bendahara Umum Demokrat itu benar-benar telah tiba di Tanah Air. "Kita enggak boleh berandai-andai. Saya pikir pemerintah atau setingkat kepala negara memberikan pernyataan setelah benar yang bersangkutan tertangkap dan sampai Tanah Air. Mudah-mudahan benar," tukasnya.
Seperti yang diketahui, informasi terakhir menyebut Polri telah memastikan bahwa pria yang ditangkap di Cartagena, Kolombia, oleh Interpol adalah Muhammad Nazaruddin. Kepastian mengenai tersangka kasus wisma atlet SEA Games itu didapat dari pemeriksaan sidik jari. Meski demikian, polisi siap melakukan tes DNA untuk memastikan orang yang ditangkap adalah tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet Sea Games itu.
Hal tersebut dikatakan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Senin (8/8/2011). "Namun, tes DNA terlalu lama. Dengan uji sidik jari sudah pasti," kata Anton. "Kita yakin itu Nazaruddin. Ada 12 persamaan di sidik jari," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.