Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dudung: Wafid Minta Bantuan Dana Talangan

Kompas.com - 05/08/2011, 15:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Duta Graha Indah Dudung Purwadi mengungkapkan adanya permintaan bantuan dana talangan operasional Kementerian Pemuda dan Olahraga dari Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam kepada perusahannya.

Namun, permintaan Wafid tersebut ditolak Dudung. Hal itu disampaikan Dudung saat bersaksi untuk Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, terdakwa dalam kasus tersebut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (5/8/2011).

"Belum mengatakan nilainya, saya mengatakan mohon maaf karena selama ini tidak ada komitmen antara saya dan Pak Wafid. Dijawab Wafid, 'ya sudah kalau begitu', selesai masalah," katanya.

Permintaan bantuan dana talangan itu, kata Dudung, disampaikan Wafid saat kedua pihak bertemu di kantor Wafid, Kementrian Pemuda dan Olahraga pada akhir Maret 2011. Dudung mengaku mendatangi Kemenpora atas permintaan Wafid yang disampaikan oleh Paul Neuwo.

"Akhirnya, kami menghadap ke Sesmenpora dengan Pak Idris. Saya diajak Pak Idris. Ternyata di sana ada Paul Neuwo (seorang pengusaha). Saya kurang tahu siapa dia (Paul)," ujar Dudung.

Sebelumnya, pada awal Maret, Dudung juga mengaku diminta menemui Wafid di kantornya. Pertemuan saat itu hanya membahas soal kemajuan pembangunan wisma atlet yang dikerjakan PT DGI.

"Saya ke sana, ternyata ingin terima laporan saya mengenai progress-nya (pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang). Saya bilang progress-nya bagus karna beliau (Wafid) ingin tinjau lapangan," kata Dudung.

Berdasarkan keterangan Dudung, tidak ada permintaan fee yang disampaikan Wafid secara langsung kepada PT DGI. Menurutnya, perusahaan tidak memiliki komitmen apapun dengan Wafid.

Saat ditanya asal usul fee 2 persen dari nilai proyek Rp 191 yang disiapkan untuk Wafid, Dudung mengatakan, permintaan fee senilai Rp 3,2 miliar itu disampaikan Rosa.

"Pada tanggal 21 tiba-tiba saya ditelpon Pak Idris, Ibu Rosa mendesak Pak Idris siapkan 2 persen tadi. Saya bilang, enggak ada uang," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Aksi Cepat Tanggap Kementerian KP Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumbar

Nasional
Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Bertemu PBB di Bali, Jokowi Tegaskan Akar Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan

Nasional
Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Lemhannas: Transisi Kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Relatif Mulus, Tak Akan Ada Gejolak

Nasional
Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Jokowi Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Presiden Iran

Nasional
Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Laporkan Dewas KPK yang Berusia Lanjut ke Bareskrim, Nurul Ghufron Tak Khawatir Dicap Negatif

Nasional
Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Bertemu Presiden Fiji di Bali, Jokowi Ajak Jaga Perdamaian di Kawasan Pasifik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com