Mengenai pesan itu, Ade mengaku bingung dan tidak mengerti maksudnya. Tidak lama setelah pesan singkat itu masuk, lanjut Ade, datang pesan singkat berikutnya yang berbunyi, "Antara Bapak dan Ari Muladi, biar hancur."
Kemudian datang lagi pesan singkat yang berbunyi, "Kita semua".
Jika dirangkai, pesan singkat dari Nazaruddin yang diterima Ade pada 30 April itu berbunyi, "Pak, mau saya antar ke mana CD percakapan antara Bapak dan Ari Muladi, biar hancur kita semua."
Kemudian, menurut Ade, pada hari yang sama muncul pesan singkat berikutnya yang mengajak Ade untuk bertemu. Hari yang sama ada muncul pesan, "Saya mau ketemu, kapan bisa?"
Seperti diberitakan sebelumnya, dari tempat persembunyiannya, Nazaruddin menuding Ade Rahardja bersama Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah mengadakan pertemuan dengan Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Pertemuan mereka, menurut Nazar menyepakati agar KPK tidak memeriksa Anas dan kader Partai Demokrat lainnya, yakni Angelina Sondakh dan Mirwan Amir, yang disebut-sebut terlibat kasus dugaan suap wisma atlet. Hal itu lantas dibantah oleh Ade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.