Donal Fariz, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan, pemasangan klaim itu menunjukkan Polri minim prestasi dalam pembersihan di internal. Jika pembersihan di internal berjalan, kata dia, Polri tidak perlu mengkampanyekan institusinya anti KKN kepada publik.
"Kalau orang sudah berprestasi, menunjukkan hasil yang baik di mata publik, maka dia tidak perlu mempublikasikan dirinya bebas KKN. Tidak mungkin kita menyuap karena orang sudah tahu dia tidak bisa disuap," ucap Donal ketika dihubungi Kompas.com.
Donal meragukan kampanye anti KKN itu jika melihat sikap Polri yang tidak menindaklanjuti kasus rekening gendut sejumlah perwira tinggi Polri. "Kalau polisi mau membersihkan dirinya dari praktek korupsi, mereka harus memberikan perwira tinggi atau oknum-oknumnya yang bermasalah. Seperti kasus rekening gendut. Itu jadi ujian keseriusan Polri untuk membersihkan institusinya," ucap dia.
"Polri jangan seperti politikus yang menyolek dirinya dengan slogan-slogan anti KKN. Mereka harus menterjemahkan janji-janji itu menjadi aksi yang kongkrit," tambah Donal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.