Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Tak Ada Istilah "Dipermalukan"

Kompas.com - 08/06/2011, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Istana meminta masyarakat tak memandang negatif upaya pemerintah dalam menyeret tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti, ke Indonesia. Saat ini, Nunun, istri anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Adang Daradjatun, diinformasikan berada di Kamboja, sebelumnya pernah dikabarkan berada di Singapura dan Thailand.

"Kita meyakini upaya yang dilakukan sangat serius, konsisten. Tidak ada istilah dipermalukan. Semua sistem bekerja. Semua langkah dilakukan untuk memastikan penyelesaian masalah tersebut," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/6/2011).

Ketika ditanya bagaimana mungkin Nunun dapat melanglang buana tanpa dokumen perjalanan, Faiza mengatakan tak bisa berspekulasi. Ia mengungkapkan, ada kemungkinan Nunun bepergian ketika masih memiliki dokumen perjalanan atau paspor. "Jadi, kita tidak bisa tergesa-gesa menyimpulkan bahwa yang bersangkutan memiliki lebih dari satu paspor," kata dia.

Paspor Nunun telah dicabut Ditjen Keimigrasian setelah dimohonkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 26 Mei 2011. Berdasarkan catatan keimigrasian, ia tercatat meninggalkan Tanah Air sejak 23 Februari 2010 dan belum ada catatan kembali lagi. KPK berencana akan mengirimkan tim ke Kamboja setelah diinformasikan bahwa Nunun diketahui bertolak ke negara tersebut pada 23 Maret 2011.

Hanya diketahui keluarga

Keberadaan Nunun sendiri, menurut pengacara Nunun, Ina Rahman, hanya diketahui oleh pihak keluarga. Ina mengatakan, kuasa hukum hanya mengetahui perkembangan kesehatan Nunun.

"Pihak keluarga yang tahu, tim kuasa hukum tidak diberi tahu dan tidak ingin tahu. Kami hanya ingin tahu kondisi Ibu (Nunun) bagaimana," kata Ina.

Menurut informasi yang diterimanya dari pihak keluarga, Nunun masih dalam keadaan sakit. "Saya pasrahkan ke keluarga mengingat kondisi ibu, apakah logis atau enggak bicara ke ibu. Informasi terakhir, masih sakit. Kalau gejala alzheimer, kan tidak bisa seketika sembuh," ujarnya.

Sementara itu, suami Nunun, mantan Wakapolri yang kini duduk di Komisi III DPR, Adang Daradjatun, enggan mengungkapkan di mana istrinya berada. 

"Ada di hati saya. Saya sayang sama ibu," ungkapnya sambil tersenyum di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/5/2011).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

    Nasional
    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com