JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Demokrat, Angelina Sondakh, enggan menjawab perihal kasus suap wisma atlet SEA Games yang membawa-bawa namanya. Ia bahkan meminta media massa untuk tidak lagi menanyakan hal itu kepadanya.
"Enggak usah dibahas-bahas lagi, sudahlah," ujar perempuan yang akrab disapa Angie ini, Minggu (15/5/2011), dalam jumpa pers peringatan 100 hari meninggalnya Adjie Massaid di kediamannya yang terletak di Taman Cilandak, Jakarta.
Lebih lanjut Angie menerangkan, dalam jumpa pers tersebut dirinya hanya akan menjawab pertanyaan media seputar peringatan 100 hari meninggalnya sang suami. "Ini acara teman, keluarga, dan teman-teman dekat. Kalau di luar acara ini, saya mohon izin untuk menutup tanya jawab," ucap Angie.
Menurut Angie, klarifikasi dan bantahan keterlibatan dirinya saat di DPR sudah cukup. Dengan demikian, tidak perlu ada lagi yang harus dijelaskan. "Klarifikasi saya sudah cukup," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Manajer Marketing PT Duta Graha Indah (DGI) M El Idris dan Mindo Rosalina Manulang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada pertengahan April lalu di Kementerian Pemuda dan Olahraga. KPK menemukan cek Rp 3,2 miliar sebagai bukti dugaan suap untuk Sekretaris Menpora Wafid Muharam dari PT DGI.
Pemberian uang diduga sebagai success fee untuk proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam pengembangan kasus, Rosa mengaku sebagai orang suruhan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Berkali-kali hal itu disampaikan mantan pengacaranya, Kamarudin Simanjuntak.
Bahkan, Nazaruddin mendapat bagian Rp 25 miliar. Namun, Nazaruddin membantah tudingan itu. Selain Nazaruddin, politisi Partai Demokrat lainnya, Angelina Sondakh, juga disebut-sebut terlibat.
Janda Adjie Massaid itu sebagai koordinator anggaran Komisi Olahraga (Komisi X) DPR dan diduga terlibat mengegolkan proyek tersebut. Namun, para pemimpin Demokrat membantah keras dugaan keterlibatan Angelina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.