Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Korban NII, 1 Mahasiswi UI Hilang

Kompas.com - 05/05/2011, 20:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Kamaruddin mengungkapkan, seorang mahasiswi UI dikabarkan hilang sejak 25 Maret 2011. Mahasiswi, yang dirahasiakan identitasnya itu, masuk angkatan 2010 dan menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pihak kampus menengarai ia terjerat dalam jaringan NII.

"Kita belum bisa pastikan dia ini NII. Hanya, bagian kemahasiswaan dari faklultas-nya pernah menyampaikan indikasinya mirip dengan yang tadi (dengan korban NII)," kata Kamaruddin seusai kuliah umum tentang bahaya NII di Kampus UI Depok, Kamis (5/5/2011).

Kamaruddin mengungkapkan, laporan tentang mahasiswi yang hilang dari rumah itu disampaikan oleh pihak keluarga yang bersangkutan. "Keluarga minta tolong pihak universitas," katanya.

Hingga kini, pihak universitas, lanjut Kamaruddin, tengah berupaya mencari mahasiswi tersebut. Kamarudding juga mengatakan, gerakan NII di UI sempat merebak sekitar tahun 2002. Saat itu, pihak universitas menerima laporan sejumlah mahasiswa yang pernah diajak bergabung oleh NII. Kala itu, Kamaruddin masih menjabat sebagai Manajer Kemahasiswaan FISIP UI. Ia mengaku menerima laporan tiga orang mahasiswanya yang direkrut NII.

"Tiga maba (mahasiswa baru). Apalagi dari daerah baru pertama kali ke sini (ke Jakarta). Tiga mahasiswa ini dibawa ke food court," paparnya.

Bahkan, katanya, ada seorang mahasiswa yang terpaksa drop out (DO) karena kerap bolos kuliah akibat mengikuti kegiatan NII. Saat ini, menurut Kamaruddin, gerakan NII di UI relatif meredup. Hal tersebut ditunjukkan dari sedikitnya laporan tentang mahasiswa yang bermasalah akibat NII.

Tahun ini, kata Kamaruddin, hanya ada tiga laporan mahasiswa hilang yang dicurigai terpengaruh NII. Namun, lanjutnya, dari tiga mahasiswa yang hilang, hanya satu yakni mahasiswi FISIP tadi yang diduga kuat terjerat NII. Dua lainnya hilang karena masalah keluarga dan dibawa lari oleh kekasihnya.

"Ya memang kita menghadapi gerakan bahwa tanah. Ketika jadi korban sulit teridentifikasi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

    Nasional
    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

    Nasional
    Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

    Nasional
    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

    Nasional
    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

    Nasional
    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

    Nasional
    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

    Nasional
    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

    Nasional
    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

    Nasional
    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

    Nasional
    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

    Nasional
    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

    Nasional
    Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com