Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Belum Berencana Panggil Menpora

Kompas.com - 02/05/2011, 19:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi belum berencana memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng terkait kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Juru bicara KPK, Johan Budi, Senin (2/5/2011), mengatakan, pihaknya belum membutuhkan keterangan Andi.

"Kalau kita memang memerlukan keterangan Pak Andi, ya nanti akan kita mintai (keterangan)," kata Johan di Jakarta.

Dalam kasus dugaan suap Rp 3,2 miliar ini, KPK menetapkan Sekretaris Menpora Wafid Muharam sebagai tersangka. Namun, hingga hari ini belum dilakukan pemeriksaan terhadap pejabat yang menjadi atasan Wafid. Sementara itu, KPK  telah memeriksa atasan dari dua tersangka lainnya, yakni Mindo Rosaline Manullang, Direktur Marketing PT Anak Negeri, dan Mohamad El Idris, Manajer Marketing PT Duta Graha Indah, perusahaan yang memenangi proyek pembangunan gedung wisma atlet.

Atasan Rosa yang diperiksa hari ini adalah pimpinan PT Anak Negeri, Albert dan M Nur Hasyim. Adapun atasan El Idris adalah Direktur Keuangan PT DGI Laurensius Khasanto. Meski demikian, Johan mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika berdasarkan pengembangan penyidikan, KPK akan memeriksa Andi.

"Tetapi, kita tidak tahu apa hasil dari pemeriksaan hari ini, perlu diklarifikasi," ujarnya.

Sebelumnya, Andi Mallarangeng menyampaikan kesiapannya jika memang keterangannya diperlukan dalam penyidikan kasus tersebut. Andi berharap KPK mengusut tuntas kasus yang melibatkan anak buahnya itu. "Kalau persoalan itu,  saya dan jajaran Kemenpora siap untuk bertemu dengan KPK," kata Andi.

Secara terpisah, anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan, mengatakan, KPK harus berani memanggil pejabat yang terkait, seperti Andi Mallarangeng dan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazarddin. Nama Nazaruddin sempat disebut-sebut sebagai atasan Rosa.

"Ini ujian bagi KPK, keduanya dari partai berkuasa. Kalau KPK berhenti pada ini saja, independensi KPK patut dipertanyakan," ungkapnya.

Seperti diberitakan, kasus dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet SEA Games berawal dari tertangkap tangannya Wafid, Rosa, dan El Idris sesaat setelah diduga bertransaksi suap di kantor Wafid, Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ketiganya tertangkap tangan beserta bukti cek senilai Rp 3,2 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com