Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Lihat Aulia Keluar-Masuk Tahanan?

Kompas.com - 02/05/2011, 11:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian diminta segera menindaklanjuti kesaksian Gayus Halomoan Tambunan, bekas pegawai Direktorat Jenderal Pajak, yang menyatakan bahwa empat orang penting yang juga menjadi tahanan di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sering keluar-masuk tahanan. Kesaksian itu disampaikan Gayus saat bersaksi dalam persidangan dugaan suap terhadap mantan Kepala Rutan Mako Brimob di Pengadilan Tipikor, Bandung, Jumat pekan lalu. Empat tahanan yang menurut Gayus juga sering tak berada di tahanan adalah dua mantan deputi Gubernur Bank Indonesia, Maman Sumantri dan Aulia Pohan yang juga adalah besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Susno Duadji, dan mantan Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizar.

Dua anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari dan Ruhut Sitompul, mengatakan, tindak lanjut polisi membutuhkan bukti awal yang memperkuat kesaksian Gayus. 

"Repotnya, enggak ada fakta dan bukti yang menunjukkan tahanan lainnya ketangkap tangan (keluar tahanan). Kalau Gayus kemarin, kan, gampang, lewat kamera wartawan. Tetapi, kalau Pak Maman, Aulia Pohan, kan enggak ketangkap tangan. Jadi, lemah upaya advokasi kita ke sana jika hanya berdasarkan pada kesaksian Gayus," ungkap Eva Kusuma Sundari kepada Kompas.com, Senin (2/5/2011).

Politisi PDI-P ini juga menyayangkan Gayus tak menyajikan data yang valid mengenai waktu ketika Aulia dan tahanan lainnya keluar-masuk tahanan dengan mudah. Gayus hanya bersaksi secara lisan. Menurut Eva, tentu kesaksian Gayus bisa menjadi poin masuk untuk menjerat para tahanan kelas kakap ini jika ada bukti awal yang cukup kuat.

"Mudah-mudahan ada yang bersaksi selain Gayus untuk kasus tahanan lainnya itu," katanya.

Secara terpisah, Ruhut Sitompul juga berpendapat, sulit untuk mendesak polisi menindaklanjuti kesaksian Gayus. Pasalnya, para tahanan lain tidak tertangkap tangan ketika keluar-masuk tahanan dengan mudah. Politisi Partai Demokrat ini sendiri mengaku tidak percaya kepada pernyataan Gayus. Oleh karena itu, perlu bukti awal yang cukup kuat untuk bisa meyakini kebenaran kesaksian suami Milana Anggraeni ini.

"Ini, kan, katanya. Kan susah kalau tidak ada bukti hukumnya. Itu, kan, kata dia (Gayus). Walau demikian, untuk penegakan hukum, kepolisian harus mengusut ini. Kebetulan juga dia bilang, itu terjadi selama komandan Iwan, ya dikembangkanlah lewat Iwan. Coba kembangkan, benar enggak yang Gayus bilang," kata Ruhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

    Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

    Nasional
    Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

    Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

    Nasional
    Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

    Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

    Nasional
    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

    Nasional
    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

    Nasional
    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

    Nasional
    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

    Nasional
    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

    Nasional
    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

    Nasional
    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

    Nasional
    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

    Nasional
    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com