Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resah, Keluarga Pertanyakan Keadaan IF

Kompas.com - 25/04/2011, 17:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa Hukum IF, juru kamera Global TV yang diduga terlibat aksi terorisme, Ferry Juan, mendatangi Gedung Transnational Crime Center Mabes Polri, Senin (25/4/2011) sore. Ia menyatakan, pihak keluarga resah karena IF ditangkap oleh sembilan orang berpakaian preman yang mengaku polisi dan tanpa surat tugas penangkapan. Apalagi, nasib IF belum diketahui setelah ditangkap pada Jumat (22/4/2011) lalu.

"Saya mewakili istri IF, Nursabah, untuk menanyakan kepastian keberadaan saudara IF dan bagaimana kondisi keadaannya, sakitkah? Sehatkah? Permasalahannya sampai dimana? Saya ditunjuk langsung oleh keluarga," ujar Ferry Juan, kepada para wartawan di MabesPolri, Jakarta.

Namun, ia hanya berada di dalam gedung tersebut kurang lebih 10 menit. Ia keluar dan menyatakan telah mengetahui keberadaan penahanan IF yang disampaikan langsung oleh penyidik Polri. Namun, ia menyatakan, tempat penahanan IF tidak dapat disampaikan pada  media.

"Kami mendapatkan informasi dari penyidik. Mereka membenarkan IF ditangkap dan ditahan Densus 88 Mabes Polri. Tetapi kami tidak bisa kasih tahu tempatnya dimana. Yang terpenting kami sudah tahu keberadaannya," ujar Ferry saat keluar Gedung TNCC.

Menurut Ferry, status IF baru ditentukan setelah pemeriksaan 7x 24 Jam. Oleh karena itu, lanjut Ferry, belum bisa dikatakan IF sebagai tersangka maupun saksi. Ia meminta pemberitaan mengenai IF jangan sampai simpang siur dan harus tetap menggunakan asas parduga tak bersalah.

"Kalau beritanya simpang siur, keluarganya jadi semakin gelisah. Jadi, kalau bisa diberitakan yang seimbang. Tunggu sampai selesai 7x 24 jam," imbuhnya.

IF ditangkap setelah namanya disebut dalam pengakuan Pepi Fernando. Pepi diduga sebagai otak dibalik teror bom buku dan rencana bom Serpong, IF diduga menerima tawaran untuk melakukan peliputan saat bom yang dipasang di gorong-gorong jalur pipa gas PGN itu meledak. Lokasi peledakan bom berjarak tak jauh dari Gereja Christ Cathedral, Serpong, Tangerang, Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

    Nasional
    554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

    554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

    Nasional
    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

    Nasional
    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

    Nasional
    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

    Nasional
    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

    Nasional
    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

    Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

    Nasional
    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

    Nasional
    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

    Nasional
    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

    Nasional
    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

    Nasional
    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

    Nasional
    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

    Nasional
    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

    Nasional
    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com