Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Nunun, Tunggu Saja...

Kompas.com - 21/04/2011, 13:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi belum dapat menjawab keberadaan Nunun Nurbaeti yang dinilai sebagai saksi kunci untuk mengungkap si pemberi suap dalam kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004. 

Ketua KPK Busyro Muqoddas kembali mengatakan, pihaknya tidak berhenti berupaya menghadirkan Nunun di persidangan. "Kami sudah ke sana (ke Singapura, tempat Nunun diduga berobat) membawa tim dari sini. Kami juga melalui penyidik sudah minta melalui Pak Adang (Adang Darajatun, suami Nunun) untuk diminta berkenaannya (mengantarkan Nunun)," ujar Busyro di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/4/2011). 

Hal senada disampaikan unsur pimpinan KPK lainnya, yakni Bibit Samad Rianto. "Tunggu saja," kata Bibit singkat. 

Keberadaan Nunun kembali dipersoalkan sejumlah terdakwa suap cek perjalanan saat membacakan eksepsi atau nota keberatan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (20/4/2011). Mereka menilai, pasal penyuapan yang didakwakan kepada para terdakwa tidak memiliki kepastian hukum jika si pemberi suap tidak juga dijerat. 

Berdasarkan kesaksian di persidangan, cek perjalanan diberikan oleh Arie Malangjudo yang mengaku diperintah Nunun. Keterangan Nunun dinilai dapat menjelaskan untuk apa dan dari siapa cek perjalanan tersebut. Namun, Nunun mangkir dengan alasan sakit lupa berat. Menurut Busyro, Nunun hanya satu kali memenuhi panggilan KPK. 

"Dalam kapasitasnya sebagi saksi dulu sudah pernah (dipanggil). Kemudian masalahnya dia di luar negeri," tuturnya. 

Secara terpisah, unsur pimpinan KPK lainnya, M Jasin, mengatakan, proses hukum atas perkara suap cek perjalanan tidak hanya berhenti pada tahap pengadilan terhadap 25 politisi DPR 1999-2004 yang menjadi terdakwa. "Kalau ada yang ingin judicial review atas perkara ini, ya silakan saja. Hanya, KPK ingin menyatakan bahwa kasus itu terus berlanjut. Tidak hanya ini. Ada hal-hal yang tidak bisa disampaikan kepada publik," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

    Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

    Nasional
    Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

    Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

    Nasional
    Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

    Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

    Nasional
    KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

    KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

    Nasional
    Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Nasional
    Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

    Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

    Nasional
    Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

    Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

    Nasional
    Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

    Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

    Nasional
    Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

    Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

    Nasional
    Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

    Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

    Nasional
    Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

    Nasional
    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

    Nasional
    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

    Nasional
    RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

    RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

    Nasional
    Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

    Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com