Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Akan Panggil Williardi Wizar

Kompas.com - 20/04/2011, 14:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Yudisial berencana akan memanggil salah satu terpidana kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain, Williardi Wizar. Williardi merupakan mantan Kapolres Jakarta Selatan yang dituduh bermufakat untuk rencana pembunuhan Nasrudin. Pemanggilan Williardi terkait proses yang tengah dilakukan Komisi Yudisial (KY) untuk menindaklanjuti laporan pihak Antasari Azhar mengenai dugaan pelanggaran kode etik hakim yang menangani kasus tersebut. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua KY Imam Anshori Saleh di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Rabu (20/4/2011).

"Nanti kita akan melihat perkembangan pemeriksaan. Setelah itu, kalau masih ada yang dibutuhkan, kita akan memanggil pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, misalnya Willardi Wizar," ujar Imam.

Selain Williardi, menurut Imam, akan dipanggil juga para pelaku penembakan Nasrudin. Hal ini diperlukan untuk menyambungkan kronologi peristiwa terkait pengumpulan bukti-bukti yang berhubungan dengan barang bukti yang diabaikan hakim dalam sidang.

"Karena Pak Antasari dianggap sebagai penganjur (dalang) dalam kasus itu, tentu harus nyambung dengan mendapat keterangan antara penganjur dan yang dianjurkan (pelaksana di lapangan). Supaya betul-betul terjadi kesambungannya," jelasnya.

Pemanggilan saksi-saksi ini baru akan dilakukan jika KY sudah mendapatkan keterangan dari saksi ahli forensik, balistik, dan ahli IT. Jika belum cukup bukti, maka para terpidana tersebut juga akan diperiksa oleh KY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com