Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkit dari Trauma dan Luka Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 17/04/2011, 03:23 WIB

Sebagai salah satu korban dari peristiwa bom bunuh diri, ia mengaku membenci tindakan yang dilakukan pelaku bom bunuh diri. Meski demikian, ia tidak ingin larut dalam kebencian tersebut.

Peristiwa itu akan ia jadikan pelajaran berharga dalam hidup. Ia mengaku akan semakin waspada, semakin teliti, dan tidak mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal. Yang pasti, ia juga berharap agar peristiwa serupa tidak terulang.

Ajun Inspektur Satu Yon Patriono (50) juga mengaku trauma dengan ledakan bom bunuh diri yang terjadi di masjid Polres Kota Cirebon.

Nyeri di lengan kanan dan kiri memang masih dia rasakan. Namun, nyeri paling parah justru dia rasakan di dalam sanubarinya.

”Bom itu biadab dan tidak berperi kemanusiaan. Saat semua orang bersiap untuk beribadah kepada Tuhan, dia justru mengganggu dengan meledakkan bom bunuh diri dan melukai banyak orang,” tuturnya.

Akibat peristiwa tersebut, Yon belum mau beribadah di masjid Polres. Ia mengaku masih shock dan belum bisa melupakan peristiwa itu. Jika sudah sehat, ia memilih untuk shalat di tempat lain. Bayang- bayang ledakan bom itu masih menghantui dirinya.

Bagi Ahyadi (39), pesuruh di bagian identifikasi sidik jari di Polres Kota Cirebon, peristiwa bom itu menjadi peringatan bagi dirinya agar tetap waspada di setiap tempat. Bahkan di lokasi peribadatan sekalipun, niat jahat orang selalu ada.

Wahiddin, korban lain, juga tidak pernah menduga ada orang yang tega berbuat jahat di tengah kegiatan ibadah.

Pria yang bekerja sebagai perawat di Polres Kota Cirebon tersebut juga mengalami luka gores di bagian perut dan lengan kiri. Namun, ia hanya menjalani rawat jalan. ”Telinga ini masih mengiang-ngiang,” tuturnya saat ditemui di RS Pelabuhan, Jumat malam.

Bom bunuh diri tidak hanya melukai orang-orang yang menjadi korban dalam peristiwa itu. Kejadian tersebut juga telah menghina dan melecehkan simbol agama dan simbol negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com