JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengingatkan Partai Keadilan Sejahtera untuk segera menyelesaikan persoalan internal partainya pascalaporan pendiri PKS, Yusuf Supendi, terhadap tiga elite PKS ke Badan Kehormatan DPR dan KPK. Ketiga elite PKS, yaitu Luthfi Hasan Ishaaq, Anis Matta, dan Hilmi Aminuddin dilaporkan Yusuf atas dugaan penggelapan dana kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2007 sebesar Rp10 miliar.
Menurut dia, jika persoalan itu tidak segera diselesaikan, tak menutup kemungkinan PKS akan bernasib sama dengan PKB yang terpuruk karena friksi di internal partai.
”Kalau enggak diselesaikan segera, (PKS) bisa seperti PKB. Friksi itu kan menggerogoti dari dalam,” ungkapnya di Gedung DPR, Kamis (24/3/2011).
Perpecahan di tubuh partai ini terindikasi ketika konflik terjadi di antara tokoh internal partai, meski Yusuf sendiri sebenarnya sudah dikeluarkan dari PKS. Menurut Zuhro, partai harus segera mengakhiri konflik ini dan mengklarifikasi tuduhan yang sudah keburu dilontarkan Yusuf ke publik.
Keterpurukan PKB, lanjutnya, bukan tak mungkin akan terjadi pada PKS karena terkait konstituen. Zuhro mengatakan konstituen partai yang berdiri tahun 2002 ini pasti membutuhkan kejelasan bahwa elitenya memang tidak melakukan perbuatan sesuai dengan tuduhan tersebut, seperti penggelapan, skandal, dan poligami.
”PKS boleh berkilah apa pun, ini operasi politik atau apa pun, cuma masalah Pak Yusuf ini harus dituntaskan segera, ini kan aib,” tuturnya.
Yusuf sendiri diinformasikan telah melakukan pertemuan tertutup dengan para elite PKS untuk mencari solusi atas persoalan yang dilontarkannya pada Rabu (23/3/2011) kemarin. Namun, di mana dan apa hasil pertemuan tertutup tersebut masih dirahasiakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.