JAKARTA, KOMPAS.com — Tudingan dugaan penggelapan dana kampanye pemilu gubernur DKI Jakarta pada 2007 yang dilayangkan mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yusuf Supendi, terhadap sejumlah elite partai tersebut diduga sengaja dilancarkan untuk menyerang PKS. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fachri Hamzah mengaku sudah mendapatkan data oknum yang melakukan serangkaian serangan kepada PKS tersebut. Namun, dia enggan mengungkapkannya.
"Saya kira serangan ini ada master mind-nya, ada dapurnya. Kita tunggu saja," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/3/2011).
Fachri hanya menegaskan, oknum yang menyerang PKS itu bukan berasal dari internal PKS.
"Enggak ada (dari orang PKS). PKS itu solid," katanya.
Yusuf Supendi sebelumnya menuding sejumlah elite PKS melakukan pelanggaran etika anggota parlemen dan penggelapan dana. Yusuf bahkan melaporkan Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta ke Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan penggelapan dana kampanye pemilihan gubernur DKI 2007 dari Adang Daradjatun senilai Rp 10 miliar.
Menurut Fachri, tudingan Yusuf merupakan serangkaian serangan terhadap PKS berhubungan dengan sikap politik PKS. "Kita melihat rangkaiannya, Anis, ada video (mesum)-nya mirip Anis tapi bukan, masalah PKS backing penyelundupan daging, lalu kasus ini (tudingan Yusuf Supendi), dugaan kita memang ada warung gosip untuk mengumpulkan data orang-orang," ujarnya.
Kendati demikian, terhadap Yusuf, PKS tidak akan menggubrisnya. Fachri juga mengatakan, PKS tidak akan membongkar aib Yusuf yang diberhentikan dari keanggotaan PKS pada 2010 itu.
"Kami sebagai orang yang pernah beliau bimbing tetap menghormati secara pribadi. Itulah sebabnya hukuman kepada beliau tidak pernah dibuka ke dalam partai kecuali sedikit orang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.