Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Baru PDI-P Dengarkan Rakyat

Kompas.com - 17/03/2011, 08:23 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri secara resmi akan mencanangkan program Cabang Pelopor di Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (17/3/2011) pagi.

Mega akan meresmikan program ini di hadapan sekitar 50.000 kader, yang terdiri dari masyarakat dan sejumlah pengurus DPC dari seluruh provinsi di desa yang berjarak sekitar 18 km dari pusat kota Klaten.

Desa Jambakan merupakan desa pertama yang menjadi tempat implementasi program ini. Cabang Pelopor diharapkan menjadi perpanjangan tangan PDI-P dalam menerima aspirasi akar rumputnya dan meneruskannya dari tingkat pengurus anak cabang (PAC), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk disampaikan ke DPRD setempat hingga ke Dewan.

Setiap jenjang diharapkan bisa mengidentifikasi masalah akar rumputnya sehingga dapat dicapai solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan bekerja sama bersama pemerintah.

"Ini menjadi pelopor untuk jadi pilot project di mana DPC akan diarahkan menjadi jembatan antara masyarakat dan DPD. Artinya, aspirasi masyarakat akan ditampung dan disampaikan hingga ke pusat," ungkap Ketua DPP bidang Informasi dan Komunikasi PDI-P Rano Karno kepada wartawan di Solo, Rabu (16/3/2011) malam.

Menurut mantan aktor kawakan 'Si Doel Anak Sekolahan' ini, program Cabang Pelopor merupakan bentuk sinergi dari tiga pilar, yaitu legislatif, eksekutif, dan masyarakat.

Dengan demikian, PDI-P berharap kebutuhan masyarakat di kalangan bawah mudah terpenuhi. Masyarakat bisa datang langsung ke para pengurus, atau para pengurus sendiri juga bisa langsung 'jemput bola' ke masyarakat.

Misalnya, dalam menghadapi persoalan riil di tengah masyarakat, seperti minimnya lahan irigasi bagi kelompok tani, tekanan tengkulak pada pedagang pasar atau produsen bahan makanan, balita kurang gizi hingga persoalan putus sekolah.

Desa Jambakan di Kecamatan Bayat ini dipilih menjadi contoh yang pertama karena sudah mempersiapkan diri secara maksimal, baik dari segi teknis maupun kekompakan. Ada lebih dari 30 daerah lagi yang akan menjadi pelopor di seluruh Nusantara.

Setelah ini, program ini juga akan dicanangkan di sebuah daerah di Kalimantan. "Daerah pelopor adalah daerah yang sudah siap. Sudah selesaikan permasalahan internalnya. (Program) ini kan sebenarnya bagian dari konsolidasi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com