Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Reshuffle" Pekan Ini atau Tidak Sama Sekali

Kompas.com - 08/03/2011, 05:16 WIB

Hilmi mengakui, sejak angket Century bergulir di parlemen, Partai Demokrat menginginkan PKS keluar dari koalisi. Namun, PKS tidak terganggu dengan keinginan Partai Demokrat karena koalisi dibangun dengan Presiden Yudhoyono.

Anggota Majelis Syura, Sumanjaya, menambahkan, PKS sudah mengantarkan Yudhoyono kembali terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2009. Semua sumber daya yang dimiliki kader dan simpatisan digunakan untuk mendukung Yudhoyono-Boediono. ”Kami bekerja mulai dari penghimpunan suara sampai mengawal form C1,” ujarnya.

Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq juga menunggu kepastian kebijakan Presiden Yudhoyono. ”Kami tidak mau berandai-andai. Semuanya masih kami tunggu. Namun, sejauh ini, saya belum bertemu dengan Yudhoyono,” kata Luthfi saat ditanya pers.

Sementara itu, pandangan kader Partai Golkar terkait posisi dengan pemerintah mulai terpecah. Sebagian kader menginginkan Partai Golkar keluar dari koalisi, sementara sebagian lain meminta tetap berada dalam pemerintahan.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso berpendapat, perpecahan pandangan menjadi lumrah terjadi di semua partai politik. Saat ini, menurut Priyo, Partai Golkar berada di persimpangan jalan. Partai Golkar hanya bisa menunggu keputusan akhir dari Presiden Yudhoyono.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Laode Ida menegaskan, perombakan kabinet harus didasarkan pada kapasitas dan kompetensi menteri, bukan pertimbangan politik seperti sekarang lebih terlihat dikedepankan Presiden Yudhoyono.

”Untuk itu, Presiden perlu menilai para menterinya secara terbuka dan independen untuk memastikan kinerjanya. Menteri yang tidak memenuhi standar kinerja dan kompetensi harus diganti,” kata Laode.

Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Hubungan Masyarakat Heru Lelono menegaskan, perombakan kabinet bukan lagi wacana karena memang akan dilakukan. Meski demikian, tidak seharusnya hal tersebut mengganggu kinerja menteri-menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Sebelum mengikuti rapat paripurna terbatas, sejumlah menteri mengaku tidak terganggu dengan isu reshuffle. ”Enggak ada masalah,” kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono.

(HAR/IAM/NTA/WHY/BIL/NWO/FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com