Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metro TV Jelaskan soal Running Text ke KPI

Kompas.com - 03/03/2011, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Kamis (3/2/2011), jajaran Media Group mendatangi kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Mereka menjelaskan soal running text yang dipersoalkan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

”Kami datang kemari untuk memenuhi undangan KPI yang ingin melihat pokok persoalan tentang pemberitaan running text di MetroTV yang dinilai terlalu memojokkan Dipo Alam,” kata kuasa hukum Media Group, OC Kaligis, kepada wartawan di kantor KPI, Jakarta, Kamis (3/2/2011). Jajaran Media Group yang datang adalah Direktur Pemberitaan MetroTV Suryopratomo dan Direktur Pemberitaan Media Indonesia Saur Hutabarat.

Menurut Kaligis, pihaknya datang sesuai dengan undangan KPI yang ingin melihat pokok permasalahan yang terjadi antara MetroTV dan Dipo Alam.

Sementara itu, Ketua KPI Dadang Rahmat Hidayat, menyampaikan, MetroTV sudah memberikan informasi mendasar mengenai perselisihannya dengan Dipo Alam.

”MetroTV sudah memberikan informasi mendasar atas masalah-masalahnya, seperti menginginkan media harus diperlakukan secara baik oleh pemerintah. Namun, di satu sisi media juga harus memberikan sikap yang baik,” ujar Dadang.

Ketika ditanya mengenai solusi apa yang akan diambil KPI. Dadang mengatakan pihaknya akan bertemu terlebih dahulu dengan pihak Dipo Alam. ”Kami harus mendengar juga dari pihak Dipo Alam, ,aru kami carikan solusi yang baik, tanpa mengurangi hak-hak dari kedua belah pihak,” tuturnya.

Perseteruan Dipo dengan MetroTV bermula dari pernyatan Dipo yang menyatakan MetroTV bersama Media Indonesia (Media Group) dan TV One kerap menjelek-jelekkan pemerintah dalam pemberitaannya.

Media Group lantas melaporkan Dipo ke polisi karena dianggap tidak menanggapi somasi yang dilayangkan Media Group terkait pernyataannya. Dipo lantas melaporkan balik Media Group ke Dewan Pers terkait running text Metro TV yang dianggap menyudutkan dirinya.

 

 

Selengkapnya mengenai perseteruan Dipo dan Media baca Dipo vs Media

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com