Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Dipo Ada Benarnya

Kompas.com - 22/02/2011, 11:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengatakan akan membatasi informasi dan asupan iklan terhadap media-media yang mengkritisi pemerintah harus dihormati. Pernyataan Dipo tersebut dapat dimengerti mengingat Dipo dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pernyataan Pak Dipo Alam, kita bisa mengerti. Beliau kan Sekretaris Negara (Kabinet), mungkin beliau merasakan dekatnya beliau dengan Presiden. Kok, tega-teganya beberapa media, termasuk cetak dan televisi (mengkritik pemerintah terus-menerus)," kata Ruhut sebelum menghadiri Rapat Paripurna DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/2/2011).

Menurut Ruhut, apa yang dinyatakan Dipo ada benarnya. Beberapa media memberitakan kinerja pemerintah tidak berimbang. Menghubung-hubungkan peristiwa tertentu dengan kinerja pemerintah yang sebenarnya tidak ada hubungannya.

"Satu kasus yang tidak ada hubungan diulang-ulang supaya ada hubungan, sangat menjijikkan. Pak Dipo boleh-boleh saja dong, mungkin dia tidak bisa terima," ujar Ruhut.

Ancam media

Seperti diberitakan, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengancam media yang selalu mengkritik pemerintah tak akan mendapat iklan dari institusi pemerintah. Dipo akan meminta sekretaris jenderal dan humas-humas lembaga negara tak memasang iklan di media yang bersangkutan.

Ia berpendapat, ancaman yang disampaikannya merupakan bentuk pendidikan terhadap media. "Saya hendak mendidik media sebagai pemangku kekuasaan. (Saya) mengingatkan mereka, kan hak saya sebagai rakyat. Jangan media menjadi institusi yang can do no wrong," jelas dia.

Belakangan, Dipo mulai terbuka. Ia menyebut TV One, Metro TV, dan Harian Media Indonesia sebagai media yang kerap mengkritik pemerintah melalui pemberitaan yang disebutnya tidak terukur. TV One adalah kepunyaan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Sementara, Harian Media Indonesia dan Metro TV adalah milik politisi Partai Golkar yang saat ini tengah gencar membangun organisasi Nasional Demokrat, Surya Paloh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com