JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edi, yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI, menyambut gembira adanya rencana beberapa elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk bergabung ke kubu pemerintahan. PDI-P dikatakan terbuka jika kadernya ada yang ditawari kursi menteri.
"Bagus-bagus saja. Berarti ada kekuatan baru di pemerintahan," kata Tjatur kepada para wartawan, Sabtu (12/2/2011), di Jakarta.
Namun, Tjatur berpendapat, PDI-P sebaiknya juga bergabung ke Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi Parpol Pendukung Pemerintah yang dipimpin Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Sampai saat ini, PDI-P belum menyatakan kesediaannya bergabung ke Setgab.
"Ya, (PDI-P) masuk ke pemerintahan, tetapi tak masuk Setgab, sangat lucu," kata Tjatur singkat.
Seperti diwartakan, PDI-P dikatakan tidak akan meminta dilibatkan dalam kabinet jika Presiden melakukan perombakan kabinet. Meskipun demikian, partai berlambang kepala banteng itu tidak menghalangi apabila Presiden meminta kader PDI-P untuk menjadi menteri.
Demikian diungkapkan politikus senior PDI-P yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas di Jakarta, Kamis (10/2/2011) lalu.
"PDI-P jangan melamar, jangan meminta pekerjaan. Kalau Presiden butuh, ya, enggak masalah, " katanya.
PDI-P tak akan menghalangi kadernya yang diminta untuk membantu Presiden. Syaratnya, kader harus berhenti dari partai.
Taufiq meyakini, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak akan mempermasalahkan kader yang diminta masuk kabinet.
"Tinggal bilang saja ke Ketua Umum, 'Ibu (Megawati) saya dibutuhkan negara'. Kalau untuk negara, PDI-P harus bantu," ujarnya.
Ia mengatakan, keterlibatan kader PDI-P di dalam kabinet tidak akan menyurutkan daya kritis partai kepada pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.