Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandawa, Dadu, dan Harga Diri

Kompas.com - 07/02/2011, 09:36 WIB

Masalah keistimewaan DI Yogyakarta digugat kembali setelah lebih dari 50 tahun berjalan. Pembahasannya pun sudah berjalan bertahun-tahun, tetapi tak kunjung selesai. Persoalan yang alot hanya satu, tetapi itu prinsip bagi Yogyakarta, yaitu menyangkut pimpinan daerahnya.

Masyarakat menghendaki gubernur ditetapkan. Latar belakang historis, aturan-aturan yang melandasi keistimewaan DI Yogyakarta yang diajukan oleh rakyat kebanyakan, ataupun secara formal diajukan oleh lima DPRD kabupaten dan satu DPRD provinsi, tak bisa gayung bersambut dengan argumen hukum yang diajukan pemerintah.

”Apalagi yang istimewa dari DI Yogyakarta kalau gubernurnya bukan Hamengku Buwono dan Paku Alam wakilnya. Ini sekaligus menunjukkan keunikan NKRI, betapa demokrasi Indonesia memiliki kekhasan yang bernuansa sejarah di tanah akir,” kata Sukiman Hadiwijoyo, Ketua Paguyuban Dukuh (Semar Sembogo) Provinsi DI Yogyakarta.

Sukiman tak habis pikir, kenapa persoalan suksesi kepemimpinan Yogyakarta seperti jadi tawar-menawar, seperti dagangan. ”Yogyakarta kota sejarah, kota perjuangan kok jadi dagangan. Ini menyangkut harga diri warga Yogya lho,” katanya.

GBPH Joyokusumo, adik Sultan Hamengku Buwono X, mewakili kerabat keraton saat menerima kunjungan anggota DPD RI menyatakan, kekhawatiran pemerintah tidak perlu ada soal kedudukan Sultan sebagai gubernur. Jika Sultan berikutnya nanti masih berumur terlalu muda atau sepuh, jalannya pemerintahan bisa dijalankan wakil gubernur. Jika wakil gubernur belum memenuhi syarakat umur atau sepuh, bisa dijalankan oleh gubernur.

Kini rancangan undang-undang keistimewaan memang sedang dipergumulkan di DPR. Bagaimana nasib trah Mataram ini dalam khazanah kekuasaan politik nantinya, perjalanan sejarah yang menentukan. Yang pasti, Sultan Yogya itu tetap ada dan tentu akan berjalan dalam koridor sejarah politik negeri ini. (TOP)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

    Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

    Nasional
    PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

    PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

    Nasional
    PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

    PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

    Nasional
    Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

    Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

    Nasional
    Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

    Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

    Nasional
    Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

    Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

    Nasional
    Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

    Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

    Nasional
    Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

    Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

    Nasional
    TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

    TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

    Nasional
    Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

    Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

    Nasional
    Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

    Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

    Nasional
    Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

    Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

    Nasional
    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

    Nasional
    Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

    Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

    Nasional
    Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

    Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com