Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Siagakan Hercules

Kompas.com - 31/01/2011, 20:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia menyiagakan pesawat angkut berat C-130 Hercules untuk membantu evakuasi udara bagi warga negara Indonesia yang terjebak kisruh politik di Mesir.

Kadispen TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro di Jakarta, Senin (31/1/2011) mengatakan, pihaknya belum memastikan berapa pesawat Hercules yang akan disiapkan. "Berapa pesawat yang akan disiapkan, sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi di sana," katanya.

Terkait itu, TNI Angkatan Udara akan mengirim Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Soekirno, Komandan Pusat Polisi Militer AU Marsekal Pertama TNI Soedipo, dan Kolonel Pnb Yuyu Sutisna sebagai tim pendahulu ke Mesir. "Mereka akan berangkat pada malam ini," kata Bambang.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat terbatas membahas perkembangan situasi di Mesir meminta instansi terkait untuk melakukan evakuasi udara bagi WNI yang berada di Mesir. "Melakukan evakuasi udara dari Mesir kembali ke tanah air," kata Presiden Yudhoyono dalam keterangan resmi di Kantor Presiden.

Untuk itu, pemerintah telah membentuk satuan tugas yang dipimpin oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hassan Wirajuda. Sejumlah perwakilan juga tergabung dalam satgas, antara lain dari kementerian perhubungan dan kementerian kesehatan.

Rencananya, tim akan menggunakan pesawat angkut komersial dan militer untuk memulangkan warga negara Indonesia. "Kalau bisa berangkat malam ini, berangkat kita," kata Presiden menegaskan.

Dari Kairo dilaporkan, perwakilan pemerintah RI di negara itu tengah mendata jumlah WNI yang berada di Mesir.

Kepala Bagian Penerangan, Sosial dan Budaya, Iwan Widjaya Mulyatno mengatakan, Atase Pertahanan sedang mendata siapa saja yang akan dievakuasi lebih awal. Menurut dia, pesawat yang digunakan untuk evakuasi itu akan dikirim dari Jakarta.

Iwan menambahkan, KBRI sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi WNI dari kawasan antara lain Kairo, Mansyurah, Iskandariah.

Sebanyak 5.000 WNI saat ini berada di Mesir, yang sebagian besar adalah mahasiswa. Mereka umumnya bertempat tinggal di luar kota-kota besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com