Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPU: "Prestasi" Gayus "Luar Biasa"

Kompas.com - 05/01/2011, 18:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa penuntut umum (JPU) membalas serangan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan yang dilontarkan saat pembacaan pembelaan atau pledoi pribadi. Balasan itu disampaikan jaksa ketika membacakan jawaban atas pledoi atau replik.

Dalam replik setebal 29 halaman, jaksa menyebut informasi tentang adanya praktik mafia pajak di Direktorat Jenderal Pajak yang diberikan Gayus bukan suatu prestasi kepada negara. Hal itu, kata jaksa, adalah kewajiban setiap warga negara, termasuk Gayus.

Menurut jaksa, satu-satunya "prestasi luar biasa" Gayus yang pantas diperhitungkan yakni kepemilikan harta sekitar Rp 100 miliar dengan bekerja hanya dalam waktu lima tahun di Ditjen Pajak. Harta itu tersimpan senilai Rp 28 miliar di rekening dan Rp 74 miliar di safety box dalam bentuk uang tunai dan logam mulia.

"Harta itu diduga merupakan uang hasil korupsi oleh Gayus. Sungguh nilai yang sangat fantastis bagi seorang abdi negara dengan masa bakti lima tahun," kata Rhein Singal, salah satu jaksa saat membacakan replik di Pengadilan Negeri Jakarta, Rabu (5/1/2011).

Jaksa menilai, Gayus terbukti merekayasa hukum terkait kasus kepemilikan uang Rp 28 miliar yang pernah ditangani penyidik Bareskrim Polri. Gayus, kata jaksa, berhasil memanipulasi sehingga hanya uang Rp 370 juta dari seluruh hartanya yang diduga hasil tindak pidana. "Terdakwa dengan sadar merekayasa seolah-olah uang Rp 28 miliar berasal dari kerja sama pengadaan tanah dengan Andy Kosasih," kata dia.

"Bebasnya Gayus dari pidana di Pengadilan Negeri Tangerang tidak dapat dikatakan dia tidak melakukan kejahatan, melainkan sebaliknya. Kebebasan itu seharusnya dipandang sebagai titik kulminasi keberhasilan Gayus dan kawan-kawan," ujar jaksa.

Seperti diberitakan, Gayus dalam pledoi kemarin mengklaim tidak bersalah terkait empat perkara, yakni korupsi saat menangani keberatan pajak PT Surya Alam Tunggal, suap ke penyidik, suap ke hakim, dan memberi keterangan palsu ke penyidik soal asal usul harta Rp 28 miliar. Dia meminta agar majelis hakim yang diketuai Albertina Ho membebaskan dirinya dari segala dakwaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com