Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Keistimewaan Mulai Demo

Kompas.com - 01/12/2010, 14:54 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan pendukung penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang tergabung dalam berbagai elemen, seperti Paguyuban Dukuh DIY, Paguyuban Kepala Desa, Perangkat Desa Se-DIY, Gerakan Semesta Rakyat Jogja, Kawulo Ngayogyakarta Hadiningrat, dan elemen masyarakat yang lain berunjuk rasa di DPRD DIY, Rabu (1/11/2010).

Mereka menyebut aksi ini sebagai pemanasan aksi massa yang akan digelar lebih besar berikutnya. Aksi ini sempat diwarnai ketegangan antara aparat keamanan dan peserta unjuk rasa.

Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 12.15 di halaman DPRD DIY. Massa langsung berorasi. Ketua Paguyuban Dukuh DIY Semarsembogo Sukiman membacakan pernyataan sikap meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengubah draf Rancangan Undang-Undang Keistimewaan DIY tentang pengisian jabatan guberur dan wakil gubernur diatur melalui mekanisme penetapan.

"Konsep pemilihan ataupun parardhya adalah konsep yang tidak cocok dan tidak bisa diterima. Kami menolak draf yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat," kata mereka.

Unjuk rasa sempat diwarnai ketegangan dengan aparat keamanan. Ini berawal dari kekecewaan peserta unjuk rasa karena tidak segera ditemui unsur pimpinan DPRD DIY. Saat itu seluruh komisi di DPRD sedang membahas redesain rancangan APBD DIY 2011.

Ketua Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Ismaya Mulyadi bersama beberapa orang lantas berupaya masuk ke ruang Komisi A meminta anggota DPRD DIY menemui mereka. Namun, hal itu dicegah beberapa aparat keamanan sehingga terjadi aksi dorong-mendorong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com