Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refli Pertanggungjawabkan Tulisannya

Kompas.com - 07/11/2010, 22:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi hukum Refli Harun mengaku tidak khawatir jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengancam akan melaporkannya ke kepolisian seandainya dugaan adanya makelar kasus dalam tubuh MK yang dimuat dalam tulisan Refli tidak terbukti. Refli yang ditunjuk sebagai ketua tim investigasi perkara markus MK tersebut mengaku berani mempertanggungjawabkan kebenaran tulisannya.

"Sepanjang yang saya tulis, saya bisa pertanggungjawabkan. Ancaman akan dilaporkan ke kepolisian, saya menghormati Prof Mahfud (Ketua MK). Saya tidak khawatir diajukan ke polisi," kata Refli usai menghadiri pemaparan hasil survei Lembaga Survei Indonesia, Jakarta, Minggu (7/11/2010).

Tulisan opini Refli di yang berjudul "MK Masih Bersih?" di sebuah harian nasional edisi 25 Oktober dinilai meresahkan MK. Dalam tulisannya, Refli mengungkap dugaan adanya hakim MK yang menerima suap dari seoran warga Papua.

Menyusul tulisan Refli tersebut, MK membentuk tim investigasi untuk membuktikan dugaan suap itu. Ketua MK Mahfud MD kemudian menunjuk Refli sebagai ketua tim. Terkait hal tersebut, Refli menilai akan berefek buruk jika MK kemudian melaporkannya ke polisi. Hal tersebut akan menjadi preseden buruk bagi pembangunan demokrasi dan hak mengeluarkan pendapat. Juga terhadap pemberantasan korupsi ke depannya.

"Bayangkan kalau MK mengadukan warga negara karena merasa dicemarkan nama baiknya," kata Refli. Menurutnya, seharusnya MK menggunakan mekanisme berbeda dalam menanggapi tulisan opini yang menurutnya tidak benar. MK, kata Refli, dapat membuat tulisan opini tandingan membantah opini Refli. "Seperti kasus Mentawai yang menyeret Ketua DPR, Ketua DPR membuat tulisan opini tandingan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com