Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deponeering Tak Dapat Dihentikan

Kompas.com - 31/10/2010, 21:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga-lembaga negara yang berhubungan dengan perkara dua pimpinan KPK Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah dinilai tidak mampu menghalangi pengambilan keputusan deponeering yang diambil Kejaksaan Agung, meski Kejaksaan harus meminta saran ke berbagai lembaga terkait keputusan tersebut.

"(Pendapat itu) boleh didengar atau tidak, namanya juga saran," ucap Gayus Lumbuun, pakar hukum sekaligus anggota DPR dari F-PDIP saat diskusi di Jakarta, Minggu (31/10/2010).

Febridiansyah, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan, Kejaksaan tidak perlu meminta saran atau pendapat kepada DPR karena tidak terkait dengan kasus Bibit-Chandra. Kejaksaan sebaiknya meminta saran dari Kepolisian, Kejaksaan, KPK, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, serta Presiden.

"Pernyataan Darmono kemarin belum final karena kejaksaan katakan akan road show ke lembaga negara untuk meminta pertimbangan. Tapi itu tidak mengikat karena bukan untuk mempertimbangkan bisa atau tidak deponeering tapi untuk pertimbangkan definisi kepentingan umum," jelas Febri.

Ahmad Yani, anggota DPR dari F-PPP meyakini, DPR akan menolak keputusan deponeering saat pihak Kejaksaan Agung meminta saran DPR. "Saya meyakinkan betul deponeering akan ditolak dan jaksa tahu persis itu. Minta pendapat MA sudah ada pendapat melalui keputusan (peninjauan kembali). Nanti (kejaksaan) lempar bola panas, bilang kami sesungguhnya mau deponnering tapi DPR, MA yang tidak mau," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hadapi Puncak Haji, Timwas Haji DPR Desak Kemenag Perketat Mitigasi Kesehatan Jemaah

    Hadapi Puncak Haji, Timwas Haji DPR Desak Kemenag Perketat Mitigasi Kesehatan Jemaah

    Nasional
    Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Sampai Akhir 2024, Masa Tugas Bisa Diperpanjang

    Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Sampai Akhir 2024, Masa Tugas Bisa Diperpanjang

    Nasional
    Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Harus Lapor Presiden Minimal Tiap 3 Bulan

    Satgas Pemberantasan Judi "Online" Harus Lapor Presiden Minimal Tiap 3 Bulan

    Nasional
    Jokowi Tunjuk Menkopolhukam Jadi Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online

    Jokowi Tunjuk Menkopolhukam Jadi Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online

    Nasional
    Politikus PDI-P: Kalau 'Gentle' sebagai Penegak Hukum, KPK Harus Kembalikan Barang yang Disita dari Hasto

    Politikus PDI-P: Kalau "Gentle" sebagai Penegak Hukum, KPK Harus Kembalikan Barang yang Disita dari Hasto

    Nasional
    Jokowi Tetapkan 10 Juni Sebagai Hari Kewirausahaan Nasional, Bukan Hari Libur

    Jokowi Tetapkan 10 Juni Sebagai Hari Kewirausahaan Nasional, Bukan Hari Libur

    Nasional
    Anggap Duet Anies-Kaesang Sulit Terwujud, Projo: Anies Antitesa Pemerintah Terpilih

    Anggap Duet Anies-Kaesang Sulit Terwujud, Projo: Anies Antitesa Pemerintah Terpilih

    Nasional
    Jokowi Minta PON XXI Aceh-Sumut 2024 Tepat Waktu, Pimpinan DPR Ajak Semua Pihak Turun Tangan

    Jokowi Minta PON XXI Aceh-Sumut 2024 Tepat Waktu, Pimpinan DPR Ajak Semua Pihak Turun Tangan

    Nasional
    Tanggapi Santai Pernyataan Kaesang Soal Duet dengan Anies, Projo: Bisa Saja Bercanda

    Tanggapi Santai Pernyataan Kaesang Soal Duet dengan Anies, Projo: Bisa Saja Bercanda

    Nasional
    Bicara Marwah DPR di Bidang Legislasi, Hasto Kristiyanto: Sekarang Terbalik, Sering Ada Kepentingan di Luar

    Bicara Marwah DPR di Bidang Legislasi, Hasto Kristiyanto: Sekarang Terbalik, Sering Ada Kepentingan di Luar

    Nasional
    Kalah di Pilpres, Anies Akhirnya Kembali Bertarung di Jakarta

    Kalah di Pilpres, Anies Akhirnya Kembali Bertarung di Jakarta

    Nasional
    Airlangga Ungkap Terjadi 'Shifting' Perdagangan ke AS, tetapi RI Belum Menikmati

    Airlangga Ungkap Terjadi "Shifting" Perdagangan ke AS, tetapi RI Belum Menikmati

    Nasional
    Kritik Proses Pemeriksaan Hasto dan Staf oleh KPK, DPD PDI-P: Tidak Adil dan Sewenang-wenang

    Kritik Proses Pemeriksaan Hasto dan Staf oleh KPK, DPD PDI-P: Tidak Adil dan Sewenang-wenang

    Nasional
    Anggap KPK Tidak Tepat Sita Ponsel Hasto, Politikus PDI-P: Ini Bukan Tangkap Tangan

    Anggap KPK Tidak Tepat Sita Ponsel Hasto, Politikus PDI-P: Ini Bukan Tangkap Tangan

    Nasional
    Pemikir Bebas Melawan Kebekuan

    Pemikir Bebas Melawan Kebekuan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com