Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

J Kristiadi: BK DPR Hina Diri Sendiri

Kompas.com - 24/10/2010, 16:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap rombongan anggota Badan Kehormatan DPR atau BK DPR yang tetap berangkat ke Yunani untuk belajar etika parlemen dinilai telah menghina rakyat, para pendiri bangsa, bahkan menghina delapan anggota Badan Kehormatan itu sendiri.

"Menghina diri sendiri karena seakan-akan tidak mengerti kita bangsa besar, punya sejarah kuat, malah keluyuran ke sana," lontar J Kristiadi, pengamat politik CSIS, saat diskusi di Jakarta, Minggu (24/10/2010).

Kristiadi menilai, kepergian rombongan itu hanya untuk bersenang-senang lantaran mereka tidak mau menggunakan kemudahan teknologi untuk mencari informasi. "Banyak sekali media yang bisa memberi informasi. Zaman sekarang ilmu pengetahuan itu tidak sulit dicari, seperti memungut sampah di jalan," kata dia.

"Menurut saya, kepergian mereka menghina rakyat. Seakan-akan rakyat tidak mengerti apa itu etika dan menghina bangsa ini karena bangsa ini sudah punya nilai yang namanya Pancasila. Itu yang diakui sangat baik dan luhur. Dengan mengatakan belajar etika, itu saja sudah menyalahi etika. Memalukan betul," lontar Kristiadi.

Seperti diberitakan, rombongan yang dipimpin Wakil Ketua BK DPR Nudirman Munir itu telah berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta kemarin. Menurut Ali Maschan Moesa, salah satu anggota BK, keberangkatan ke Yunani tidak bisa ditunda lantaran mereka sudah mendapat mandat dari pimpinan DPR.

Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu, rombongan ingin melihat aturan tata tertib, kode etik, dan tata beracara parlemen Yunani. Awalnya, BK DPR mengajukan tiga negara tujuan, yakni Yunani, Cile, dan Venezuela. Namun, Cile dan Venezuela menolak rencana kunjungan BK DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com