Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harry Tanoe Batal Diperiksa

Kompas.com - 15/10/2010, 18:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim penyidik kasus Sisminbakum membenarkan perihal kedatangan saksi kasus Sisminbakum, Hary Tanoesoedibjo, pada Senin (11/10/2010). Kedatangan Hary Tanoe ini diakui di luar jadwal pemeriksaan yang seharusnya dilakukan pada Rabu (13/10/2010).

"Betul sudah dipanggil kapasitasnya sebagai saksi. Pemanggilan kami sesuai dengan surat pukul 09.00 hari Rabu. Tiba-tiba yang bersangkutan datang mendahului panggilan hari Senin," ujar penyidik pidana khusus, Andi Herman, Jumat (15/10/2010), dalam jumpa pers di Kejaksaan Agung RI, Jakarta.

Namun, Andi menjelaskan, kehadiran Hary Tanoe tersebut sudah melewati batas waktu normal pemeriksaan, yakni saat malam hari (sebelumnya diberitakan sore hari). "Jadi, ini persoalan etis tidak etis pemeriksaan malam. Akhirnya yang bersangkutan kami minta besoknya datang lagi. Tapi, dia tidak bisa dan memohon diundur hingga pekan depan," ujarnya.

Sementara itu, pihak penyidik masih belum bisa memastikan waktu pasti pemeriksaan Hary Tanoe pada pekan depan. "Yang jelas ada itikad yang ditunjukkan dan akan kami periksa minggu depan. Saat ini statusnya masih saksi," ungkap Andi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hary Tanoe sudah dipanggil tiga kali oleh pihak kejaksaan. Namun, kubu Hary Tanoe mengaku baru menerima surat pemanggilan dua kali. Dari semua panggilan itu, tak ada satu pun yang dipenuhi Hary Tanoe.

Kapasitas Hary Tanoe pada kaitan kasus ini adalah sebagai Komisaris PT Bhakti Investama, perusahaan yang menyuplai dana kepada PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) yang menjadi rekanan Departemen Kehakiman dalam mengadakan proyek Sisminbakum. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Nasional
    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Nasional
    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com