betapapun aku paham tanah ini orang selalu saja keji memilirkan kayu memilirkan hati Makrifat Sungai
aku berkapal, sepagi tadi sesiang ini menyusuri sungai dan kupastikan bahwa aku tidak pernah melupakanmu
dari dek ini kutangkap aurat tepian yang menjaga genit perawan mandi berkain basah berhati basah
amboi aku kembali memastikan bahwa syahwatku telah basah oleh sebab mengintipmu di sungai
Makrifat Sungai 2
seumpama perawan engkau berhasil merampas kelaminku
(di sini di tepi mahakam kutanggalkan seluruh pakaian dan seumpama lelaki aku bersampan)
ah perawan sembunyikanlah pakaianku Laki
lakiku bertiang ulin merawat tubuh dari aurat tahun yeng menyampah di perairan di tanah
dalam hitungan waktu lakiku menyusun rindu selaiknya perahu