JAKARTA, KOMPAS.com — Dua fraksi partai politik pendukung pemerintah, Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat, meminta agar partai politik tak menekan atau mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera mengirimkan nama calon Kapolri.
Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy mengatakan, Presiden masih punya cukup waktu untuk menimbang dengan matang calon yang akan diajukannya.
"Presiden jangan didesak-desak, waktunya masih ada. Memilih Kapolri tidak seperti memilih ketua RT (rukun tetangga)," ujar Tjatur dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/10/2010).
Proses yang berjalan, menurut dia, masih dalam batas waktu wajar. Tjatur, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR, mengungkapkan, komisi menargetkan dalam pekan ketiga Oktober sudah didapatkan hasil siapa Kapolri baru.
"Fraksi PAN akan berjuang agar calon yang diusulkan Presiden diterima," ujarnya.
Sekretaris Fraksi PAN Saan Mustopa juga mengingatkan hal yang sama. Pengajuan siapa yang akan dipilih sebagai Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden.
"Partai kami imbau agar tidak mendorong, apalagi memaksa," kata Saan.
Posisi DPR, diingatkan Saan, hanya memberikan persetujuan atas calon yang diajukan Presiden. "Masih cukup waktu untuk diproses di DPR. Partai bukan dalam kondisi mencalonkan, apalagi mengajukan nama sebagai Kapolri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.