Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Akan Terus Ambles

Kompas.com - 04/10/2010, 08:51 WIB

Air asin dalam tanah juga diukur dengan isotop karbon tertentu, seperti digunakan untuk mengukur umur fosil. Hasilnya, umur air asin dalam tanah jauh lebih tua dibandingkan umur air asin dari laut.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan di dasar Teluk Jakarta pada 2007, menurut Robert, ada sejumlah sumber air tawar yang keluar dari dasar laut. Kondisi itu terjadi akibat tekanan hidrostatis air laut lebih kecil dibandingkan tekanan di akifer air tanah dalam. Oleh karena itu, asin laut tak akan mungkin masuk ke akifer air tanah dalam.

”Walaupun sebagian sumur dangkal sudah tercemar air asin laut, akifer air tanah dalam belum,” ujarnya.

Bersahabat dengan alam

Berbagai keterbatasan geologis Jakarta itu menuntut pola pembangunan yang benar-benar memerhatikan kondisi alam. Salah dalam mengambil kebijakan, wargalah yang akan menanggung derita. Warga Jakarta mau tidak mau akan menghadapi Jakarta yang akan terus ambles. Suka tidak suka, mereka juga merasakan air yang sedikit asin pada air tanah mereka.

Menurut Lambok, penggunaan air tanah harus dihentikan. Meski penurunan tanah tetap akan terjadi, penurunannya dapat diperlambat.

Kebutuhan air bersih bagi warga dan industri sebaiknya dipenuhi dengan menggunakan sumber air permukaan. Curah hujan tahunan yang tinggi menjadi potensi besar. Sayangnya, sebagian besar air hujan justru terbuang percuma.

Pembangunan waduk-waduk penampung air atau terowongan bawah tanah penyimpan air dapat dilakukan di Jakarta. Cara ini dinilai lebih bermanfaat, sekaligus dapat digunakan sebagai pengendali banjir.

Saat ini yang terjadi justru air hujan dibuang secepat-cepatnya ke laut agar tidak menimbulkan banjir. Akibatnya, saat kemarau tiba, kekurangan air di Jakarta marak terjadi di mana-mana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com