Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Presiden Belum Kirim Nama?

Kompas.com - 28/09/2010, 13:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga minggu terakhir September ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum juga mengirim nama calon kepala Polri pilihannya kepada parlemen. Ada apa gerangan? Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, tarik-menarik kepentingan di pihak pemerintahlah yang membuat Presiden lama dalam mengambil keputusan.

"Ini lama dan lamban karena persoalan sebenarnya tarik-menarik di pemerintahan sehingga saran-saran itu memengaruhi Presiden," ujar Pram di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/9/2010). Oleh karena itulah, agar tarik-menarik kepentingan tidak terlalu lama terjadi, Pram meminta agar Presiden segera mengirimkan nama. "Supaya tidak terlalu lama tarik-menarik di internal Presiden, segera diputuskan saja," katanya.

Berkaitan dengan tarik-menarik kepentingan, Pram menilai bahwa keinginan fraksi-fraksi di DPR mengenai calon kepala Polri masih dalam konteks yang wajar. Menurut Pram, Fraksi PDI-Perjuangan menginginkan Presiden hanya mengirim satu nama calon agar tidak terjadi hal transaksional di parlemen nantinya, juga agar memudahkan parlemen mencari rekam jejak calon kepala Polri sebelum memutuskan setuju atau tidak.

"Sebagai partai di luar pemerintahan, kami ingin calonnya satu supaya juga memudahkan melihat rekam jejaknya dan memudahkan presiden memunculkan satu nama," ucap politikus PDI-P itu. Fraksi PDI Perjuangan menurut Pram akan mendukung calon kapolri yang tidak memiliki catatan buruk di masyarakat, seperti pelanggaran norma susila, korupsi, atau penyalahgunaan kekuasaan lainnya. "Kami persilakan Presiden mengambil keputusan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

    ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

    Nasional
    Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

    Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

    Nasional
    Reformasi yang Semakin Setengah Hati

    Reformasi yang Semakin Setengah Hati

    Nasional
    Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

    Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

    Nasional
    Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

    Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

    Nasional
    ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

    ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

    Nasional
    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

    Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

    Nasional
    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

    Nasional
    SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

    SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

    Nasional
    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

    Nasional
    Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

    Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

    Nasional
    Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

    Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

    Nasional
    Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

    Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

    Nasional
    Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

    Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com