Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Bekasi Dilaporkan ke Kapolri

Kompas.com - 16/09/2010, 15:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Desakan dari para perwakilan gereja di Bekasi agar Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kombes Imam Sugiarto segera dicopot karena lalai menjaga kebebasan beribadah di wilayahnya ditanggapi oleh Polri dengan menyosialisasikan aturan kebebasan beragama di jajaran bawah.

"Kelemahan di jajaran bawah ini coba akan kami ajarkan kembali tentang peraturan beragama lewat jaringan polda, polres, dan polsek," kata Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Iskandar Hasan, Kamis (16/9/2010) di Mabes Polri, Jakarta.

Akan tetapi, apakah posisi Imam akan digantikan dengan orang lain yang lebih cakap, Iskandar mengaku bahwa hal ini harus terlebih dulu dilaporkan ke Kapolri. "Terkait Pak Imam apakah akan direposisi atau tidak, Pak Ito bilang akan melaporkan kepada Pak Kapolri mengenai kekurangan-kekurangan yang disampaikan masyarakat," ujarnya.

Kamis pagi tadi, perwakilan gereja di Bekasi yang dikomandoi LSM Setara Institute mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk meminta ketegasan terkait kebebasan beragama di daerah tersebut. Para anggota jemaat ini menilai, Kapolres Bekasi Kombes  Imam Sugiarto tidak cakap dalam menjaga kebebasan beragama.

"Dalam konteks Kapolres Bekasi, tindakan kriminal belakangan adalah ujung proses dinamika kelalaian atau keengganan bertindak sehingga perlu direposisi karena dia memang ada kelemahan pemahaman aturan kebebasan beragama," ujar Ketua Setara Institute, Hendardi, dalam jumpa pers seusai bertemu dengan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ito Sumardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com