Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja: Blokir Rekening Gayus Harus Dibuka

Kompas.com - 15/09/2010, 13:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Brigjen (Pol) Raja Erizman mengatakan, pemblokiran rekening Gayus Halomoan Tambunan senilai Rp 28 miliar di Bank BCA dan Bank Panin memang harus dibuka penyidik Bareskrim Polri. Alasannya,  uang itu tidak terkait dengan kasus yang menjerat Gayus.

Raja saat bersaksi di sidang terdakwa Sjahril Djohan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu ( 15/9/2010 ), mengaku awalnya tidak tahu menahu tentang kasus Gayus saat baru menjabat Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Raja lalu mempelajari kasus Gayus ketika Haposan Hutagalung meminta agar penyidik menunda pelimpahan tahap dua kasus Gayus ke kejaksaan.

Menurut Raja, dalam surat itu Haposan mengatakan bahwa jaksa yang tangani kasus Gayus yakni Cirus Sinaga sedang sibuk tangani kasus mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Ia lalu meminta Kombes Eko Budi Sampurno yang saat itu jabat ketua unit untuk berkoordinasi dengan jaksa terkait surat Haposan. "Setelah koordinasi, JPU memang sibuk tangani kasus Antasari," kata Raja.

Staf ahli Kapolri itu mengatakan, laporan dari para penyidik, dari total Rp 28 miliar yang diblokir, hanya Rp 395 juta yang diminta jaksa untuk disita. Uang itu kiriman dari PT Megah Jaya Garmindo senilai Rp 370 juta dan konsultan pajak Roberto Santonius senilai Rp 20 juta.

Setelah kasus Gayus dinyatakan lengkap atau P21 oleh jaksa, kata Raja, ia dan para penyidik berdiskusi membicarakan sisa uang yang masih diblokir. Hasil diskusi dengan mempertimbangkan petunjuk jaksa maka blokir rekening harus dibuka. Penyidik merujuk pasal 32 UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang Pencucian Uang yang mengatur tentang penyitaan harta.

"Di pasal 110 ayat 3 KUHP juga disebut penyidik wajib ikuti petunjuk jaksa. Kami melanggar peraturan (jika blokir tidak dibuka). Jadi (blokir) harus dibuka," jelas dia. Raja lalu menandatangani surat permintaan buka blokir yang dikirimkan ke dua bank itu pada 26 November 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com