Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaji Ulang Gedung Baru DPR

Kompas.com - 03/09/2010, 04:21 WIB

Menurut dia, Gedung Nusantara I yang saat ini menjadi ruang anggota DPR masih memadai. Sebagian besar kegiatan anggota DPR juga dilakukan di ruang komisi, yang kebanyakan berada di luar Gedung Nusantara I.

Pendapat senada diungkapkan anggota Fraksi Partai Golkar, Siswono Yudo Husodo. Meski kelebihan kapasitas, sebenarnya kondisi Gedung Nusantara I masih cukup bagus. ”Kekhawatiran akan kondisi gedung lama jika terjadi gempa terlalu didramatisir. Gedung itu masih bagus,” tuturnya. Menurut Siswono, seluruh bangunan di Jakarta dirancang agar tahan terhadap gempa besar. ”Jadi, kalaupun ada gempa sampai 7 skala Richter, tetap aman,” ujarnya.

Soal kelebihan kapasitas, lanjut Siswono, akan lebih baik jika BURT merancang bangunan tambahan di Gedung Nusantara I. Mantan Menteri Perumahan Rakyat itu memperkirakan, bangunan tambahan itu hanya butuh dana sekitar Rp 400 miliar.

Kondisi gedung yang baik juga dinyatakan Sekretaris Jenderal Partai Damai Sejahtera (PDS) Sahat Sinaga. Rakyat bukan mengeluhkan kualitas gedung, tetapi justru kualitas kinerja dan keputusan yang dihasilkan anggota DPR.

Karena itu, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo meminta rencana pembangunan gedung baru itu dikaji ulang. DPR memiliki hak anggaran sehingga tidak tertutup kemungkinan pengajuan anggaran pembangunan gedung dibatalkan. ”DPR punya hak budget. Menghapus anggaran itu sah-sah saja. Bukan hanya anggaran DPR, tapi anggaran pemerintah juga,” katanya.

Terkait rencana pembangunan gedung baru itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, partainya akan meminta penjelasan kadernya, yaitu Pius Lustrilanang, Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga. Sebelumnya, Pius mengatakan siap menjadi tumbal terkait rencana pembangunan gedung baru DPR. Ia mengatakan, rencana itu tak datang tiba-tiba, melainkan sudah masuk dalam rencana strategis DPR.

”Apakah rencana strategis DPR memang menyebutkan gedung baru harus semewah yang sekarang direncanakan? Desain sekarang kurang pas dan terlalu berlebihan,” tutur Muzani.

Maka, rencana pembangunan gedung baru itu, kata Ketua Umum PDS Denny Tewu, adalah tindakan menyakiti hati rakyat. ”Wakil rakyat berpesta di atas penderitaan rakyat yang sedang melarat, politisi tanpa hati,” ujarnya seraya menyebutkan kondisi rakyat yang terbelit kemiskinan.

Marzuki membantah

Namun, di tengah penolakan ramai-ramai oleh anggota DPR itu, Ketua DPR sekaligus Ketua BURT DPR Marzuki Alie malah membantah ada anggota DPR, khususnya pimpinan DPR, yang menolak rencana pembangunan gedung tersebut. Bahkan, ia menuding ada pihak yang ingin melemahkan DPR dengan berusaha menggagalkan rencana pembangunan gedung tersebut.

”Kalau ada anggota DPR yang menolak, itu atas nama siapa? Kalau ada yang mencari panggung untuk bicara, silakan saja,” ujar Marzuki.

Ia menambahkan, BURT sudah membicarakan rencana pembangunan gedung baru DPR tersebut, bahkan sudah dibicarakan dengan MPR dan DPD. Untuk itu, Marzuki menegaskan, rencana pembangunan gedung baru untuk DPR tidak dapat dihentikan. Sebab, panitia kerja pembangunan juga sudah bekerja. (NTA/HAR/DAY/NWO/TRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com