JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat intelijen, Wawan H Purwanto berpendapat, gerakan kelompok terorisme di Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, tak mengancam Indonesia. Dari sisi cuaca, medan dan kekuatan kelompok tersebut, mudah diukur dan bisa dibaca. Oleh karena itu, dengan terkuaknya gerakan kelompok itu, akan memudahkan pihak kepolisian untuk melakukan penumpasan.
"Menurut saya, teroris di Aceh tidak terlalu mengancam, karena kekuatannya sudah terukur. Kekuatan itu parameternya cumemu yaitu cuaca, medan, musuh. Tidak akan mengancam," kata Wawan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/3/2010) pagi.
Dalam pengamatan Wawan, Aceh dipilih sebagai basis karena pertimbangan sudah terlacaknya tempat persembunyian kelompok mereka di kawasan Pulau Jawa dan sejumlah kawasan selatan Sumatera.
Di samping itu, pilihan terhadap Aceh juga diduga karena memanfaatkan wilayah pasca konflik yang berpeluang besar adanya sisa-sisa senjata. Wawan menambahkan, mengenai adanya yang melansir kelompok Aceh sebagai bagian dari jaringan Al-Qaeda, harus ditelusuri lebih jauh.
"Yang mengatakan itu jaringan Al Qaeda kan, sebuah situs. Saya melihat sejauh ini belum ada korelasi. Masih membutuhkan proses pelacakan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.