JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir Pansus Angket Kasus Bank Century merupakan detik-detik yang sangat menentukan solid atau tidaknya koalisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bahwa Pansus merupakan uji pembuktian bagi mitra koalisi yang selama ini berbicara komitmen akan konsisten hingga akhir.
"Sekarang saatnya membuktikan. Uji pembuktian. Apakah nyaringnya mereka dan kekritisan di Century sekadar untuk menaikkan posisi tawar atau ada kepentingan lain. Kalau mereka komitmen pada apa yang mereka sampaikan sebelumnya, hal itu pasti akan mendapat apresiasi masyarakat," kata Burhanuddin.
Politik "gertak sambal" dengan sejumlah ancaman yang marak dilancarkan, menurutnya, juga sedikit banyak akan memengaruhi hasil Pansus. Sikap parpol koalisi SBY memang terpecah dalam memandang kasus Bank Century.
Partai Demokrat memunculkan wacana reshuffle kabinet hingga meminta koalisi angkat kaki jika berbeda pandangan dengan Demokrat. Hal ini seperti diutarakan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, akhir pekan lalu.
"Kekhawatiran memang sangat ditunjukkan oleh Demokrat dan elite-elitenya. Kalau misalnya proses FPJP dan bail out dianggap sebuah kesalahan, implikasinya bukan hanya ke Sri Mulyani, melainkan juga bisa mengenai Pak Boediono. Bukan tidak mungkin pula bola liar dan efek dominonya ke Pak SBY. Itulah sebabnya Demokrat khawatir dan ingin mempertahankan keduanya," kata Burhanuddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.