Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bangunan Runtuh di Tanah Abang Menjadi 17 Orang

Kompas.com - 23/12/2009, 17:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Robohnya bangunan tambahan yang melekat di sisi kanan Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2009) menyisakan duka. Setidaknya 17 orang telah menjadi korban akibat bangunan yang diduga dibangun tanpa memerhatikan unsur keselamatan.

Masing-masing 3 orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka. Korban dilarikan ke RSCM, RSPAD, RS Jakarta, RSAL Mintoharjo, dan RS Tarakan. Berikut ini adalah data terakhir mengenai para korban.

Korban Meninggal:
1. ABD Havid, tukang kopi. Saat ini jenazah berada di RSCM.
2. Pengendara motor Mio Merah B 2643 BRT. Saat ini jenazah berada di RSCM.
3. Mr X.

Korban Luka
1. Agus Safalah, petugas keamanan Pusat Grosir Metro Tanah Abang. Saat ini korban dirawat di RS Saint Carolus.
2. Junaidi, kuli bongkar muat. Saat ini korban dirawat di RSPAD
3. Hamin, mandor Troli. Saat ini korban dirawat di RS Jakarta.
4. Iwan, karyawan toko. Saat ini korban dirawat di RSCM
5. Dwi, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Jakarta.
6. Ridwan Firdaus, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Jakarta.
7. Muheri, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Tarakan.
8. Santo, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Tarakan.
9. Agung, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Tarakan.
10. Agus Supriyanto, mantor kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Angkatan Laut Mintoharjo.
11. Imam Hanafi, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Angkatan Laut Mintoharjo.
12. Darso, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Angkatan Laut Mintoharjo.
13. M. Kasdi, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RSCM
14. Saryani, kuli PT Jagad. Saat ini korban dirawat di RS Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com