Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kampanye SBY-Boediono Bantah Aliran Dana Century

Kompas.com - 01/12/2009, 13:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Trio Mallarangeng, yaitu Andi, Rizal, dan Choel, serta Hatta Radjasa, Djoko Suyanto, dan Edhi Baskoro Yudhoyono membantah menerima aliran dana Bank Century, seperti yang diungkapkan oleh lembaga swadaya masyarakat Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera).

"Itu fitnah. Tidak mengandung kebenaran sama sekali, dan pencemaran nama baik," kata mantan Ketua Timnas Kampanye SBY-Boediono yang sekarang menjabat Menko Perekonomian Hatta Radjasa mewakili lima pelapor lain seusai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya, Selasa (1/12).

Mereka melaporkan dua aktivis Bendera, yaitu Ferdi Simaun dan Mustar Bonaventura, atas tuduhan pencemaran nama baik.

Hatta menjelaskan, mereka membuat laporan atas nama pribadi. Pelaporan dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada hak-hak setiap warga negara, demokrasi, serta penegakan hukum. "Kami secara sendiri-sendiri yang taat hukum. Kami datang ke Polda melaporkan dua warga negara agar diproses," ujarnya.

Amir Syamsudin, kuasa hukum ke enam pelapor, mengatakan, Bendera pada 30 November 2009 telah menggelar jumpa pers, dan menyebutkan keenam kliennya beserta beberapa lembaga telah menerima aliran dana Bank Century. Rincian tuduhan yaitu Partai Demokrat menerima Rp 200 miliar, LSI Rp 50 miliar, FOX Rp 200 miliar, Edhi Baskoro Yudhoyono Rp 500 miliar, Hatta Radjasa, Djoko Suyanto dan Trio Mallarangeng masing-masing Rp 10 miliar, dan terakhir Hartati Murdaya sebesar Rp 100 miliar.

"Pasal yang dikenakan 310, 311, 315 KUHP. Khusus pelaporan FOX ditambah 207 KUHP, yaitu pencemaran nama baik lembaga. Barang bukti yang kita berikan selebaran, CD rekaman, surat kabat, dan bukti lain," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com