JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Ahli Kapolri Irjen Hadiatmoko membantah pernyataan mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wiliardi Wizar dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia menegaskan, tidak ada rekayasa dalam penyidikan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
"Pernyataan WW di persidangan itu tidak benar. Tidak pernah saya memeriksa per BAP yang dilihat istri dan keluarganya," tegas dia di Mabes Polri, Rabu (11/11).
Hadiatmoko kemudian menjelaskan kronologis awal penanganan kasus Wiliardi. Awalnya, pada tanggal 29 April 2009 ia mendapat informasi dari Polda Metro Jaya bahwa ada seorang perwira menengah berpangkat Kombes berinisial WW yang bertugas di Mabes Polri diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan.
Karena berpangkat Kombes, ia lalu menghubungi pengawas internal (Paminal) Brigjen (Pol) Irawan Dahlan untuk menindaklanjuti informasi dari Polda. Paminal lalu menelusuri dan didapat bahwa WW sedang berada di rumahnya di Karawaci Tangerang. WW lalu dibawa ke Mabes tanggal 29 April.
"Sampai Mabes sekitar pukul 20.30. Lalu ditanyakan, ada info bahwa diduga orang-orang kenal Anda (Jerry dan Edo) sehubungan kasus pembunuhan. Dia jawab tidak kenal. Pernah dengar? Saya tidak pernah dengar. Pernah menyerahkan sesuatu di Cheetos atau Ancol? Tidak," jelasnya, menirukan pembicaraan dia dengan WW.
Lantaran WW tidak mengakui, ia langsung menyerahkan WW ke Provos Mabes Polri. Lalu, sekitar dua minggu kemudian istri WW, Nova, menghadap dia meminta untuk dipertemukan dengan WW karena ada persoalan mengenai pembayaran pengacara yang harus dibicarakan.
"Saat itu istri WW didampingi anaknya dan saya didampingi tiga staf. Lalu saya panggil petugas jaga tahanan untuk mendampingi bertemu WW. Itu pertemuan kita. Berikutnya saya ketemu lagi setelah shalat Jumat di rumah tahanan Mabes Polri. Tegur sapa, tanya kabar," paparnya.
Ketika ditanya apakah siap hadir sebagai saksi dalam persidangan, ia menjawab, "Silakan. Kami sebagai warga negara yang baik akan lakukan," jawab dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.