JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Tim Delapan Anies Baswedan melihat kejanggalan dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Polri tadi malam. Bukan soal apakah ada perbedaan isi pernyataan Kapolri di depan DPR dan Tim Delapan, tetapi dari dinamika yang terjadi dalam forum, DPR justru seperti menunjukkan dirinya sebagai public relation (PR) atau humas bagi Polri.
Menurut Anies, ada perlakuan yang tidak seimbang dari Komisi III kepada Polri dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah diundang sebelumnya. Ketika pimpinan KPK diundang, forum berlangsung tertutup, sedangkan forum dengan Polri dibiarkan terbuka.
"Ketika KPK kemarin tidak ada keterbukaan bagi media. Tapi ketika RDP dengan Polri itu ada keterbukaan. Kalau ini fungsinya untuk PR, itu bisa memperkeruh masalah," tutur Anies di sela kerja Tim Delapan di Kantor Wantimpres, Jumat (6/11).
Menurut Anies, forum tadi malam juga tak ubahnya seperti pengadilan yang tak menghadirkan pihak lainnya. Hasil-hasil penyidikan dipaparkan terbuka layaknya di sebuah pengadilan.
Tak bisa disalahkan juga, lanjut Anies, jika Polri juga menilai pemutaran rekaman di Mahkamah Konstitusi (MK) juga berperan sama. "Nah, kita (tim) itu diharapkan justru bisa menahan diri. Kalau makin hari makin berusaha untuk saling memojokkan, saya khawatir ujung-ujungnya bukan mencapai suatu yang tidak baik, itu menjadi kekhawatiran saya," tandasnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.