JAKARTA, KOMPAS.com - Selama lima tahun kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa telah membawa Indonesia ke posisi yang cukup terhormat di dunia internasional. Berbagai pencapaian, seperti pertumbuhan ekonomi yang dinilainya signifikan, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu mengantisipasi dampak krisis ekonomi global. Dengan posisi Indonesia saat ini, SBY mengatakan, Indonesia sekarang bisa melakukan seluruh kebijakan luar negeri.
Dikatakan SBY, Indonesia juga tidak pernah merasa memusuhi negara mana pun dan dimusuhi negara mana pun sehingga bisa meluaskan ker. "Dengan demikian, Indonesia bisa melakukan all direction foreign policy. Kita harus menciptakan million friends and zero enemy. Kita bisa kerja sama dengan siapa pun," kata SBY dalam pidatonya seusai dilantik bersama Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (20/10).
Ia juga mengingatkan, Indonesia harus menjaga jati diri dan mempertahankan nilai "ke-Indonesia-an". Nilai tersebut, menurut SBY, membedakan Indonesia dengan bangsa lain. "Ada kepribadian yang membuat kita unggul dan tidak mudah goyah. Sikap toleransi, keberagaman, moderat dan kemanusiaan, harus kita jaga dan pupuk di sanubari kita," ujar SBY.
Di akhir pidatonya, SBY mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu bersama selama 5 tahun ke depan dengan optimisme dan percaya diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.