Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakia Sunaryo, Penjaga Setia Ludruk

Kompas.com - 15/09/2009, 18:49 WIB

Ludruk Irama Budaya yang banyak "menghasilkan" orang pandai karena melakukan penelitian di tempat itu memang berdiri di atas semangat. Karenanya semua tantangan, khususnya finansial,  tidak akan menjadi alasan kelompok ini bubar.

Vibrasi terkuat dari semangat komunal kelompok yang berdiri sejak 1987 itu berasal dari Sakia Sunaryo, sebagai pendiri sekaligus pimpinan.

"Saya tidak rela kalau Surabaya ini tidak ada ludruk. Ludruk Irama Budaya ini tidak akan pernah roboh kecuali saya robohkan sendiri," katanya.

Lelaki yang berpenampilan perempuan ini bertekad untuk terus menghidupkan Ludruk Irama Budaya, karena kesenian itu sudah mendarah daging dalam tubuhnya.

Semangat dari seniman kelahiran Kapas Krampung, Surabaya, itulah yang membuat Irama Budaya menjadi satu-satunya kelompok ludruk tobong di Kota Pahlawan itu yang masih hidup.

Meskipun demikian, ia menyadari bahwa semua upaya dirinya untuk memenuhi kebutuhan kelompok ludruk tersebut tidak akan mampu. Karena itu, ia berharap agar ada perhatian dari pemerintah kota atau pihak-pihak lain yang seharusnya menghidupkan seni tradisi.

Terutama untuk menutupi biaya sewa tempat pentas sekaligus tempat tinggal para pemain yang kini berada di pinggir Kalimas itu. Sakia harus mengeluarkan uang Rp8 juta per tahun untuk sewa tempat seluas sekitar 10 x 10 meter itu.

"Kalau hanya mengandalkan tiket yang Rp4.000, wah, setengah mati untuk hidup. Untuk membayar biaya listrik saja susah. Setiap kontrak gedung ini mau habis, saya pusing karena harus mengemis-ngemis mencari sumbangan," katanya.

Pekerjaan yang jika untuk kepentingan pribadi itu sangat dianggap aib oleh Sakia, terus dikerjakannya setiap menjelang habis waktu habis sewa.

Ia mengaku harus menutupi rasa malunya ketika meminta-minta ke pejabat Pemkot Surabaya untuk kebutuhan uang kontrak gedung. Sementara untuk menghidupi para pemain yang berjumlah 60 orang, ia banyak mengandalkan profesi memberi advis kepada para tamu yang ingin hajatnya terkabul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com