JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur RS Polri Kramat Jati, Brigjen Dr M Aidy Rawas, membantah pernyataan tentang perbedaan sidik jari Noordin M Top dengan mayat yang dibawa dari Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah.
"Sampai saat ini, pihak RS Polri belum pernah mengeluarkan penyataan mengenai hasil dari pemeriksaan mayat teroris yang dititipkan," katanya, Selasa (11/8).
Aidy Rawas hanya mengatakan bahwa pemeriksaan sidik jari telah selesai dilakukan. Proses otopsi pun telah dilakukan. Bahkan, identifikasi dari mayat pun telah dilakukan.
Saat ini tinggal menunggu hasil tes DNA. "Waktu yang dibutuhkan satu minggu untuk mencocokkan sampel darah dengan DNA," terang Aidy Rawas.
Jenderal berbintang satu itu, saat diminta menggambarkan kondisi tiga mayat, Aidy Rawas, enggan berkomentar. Untuk keterangan resmi hasil pemeriksaan RS Polri, menurut Aidy Rawas, semuanya adalah kewenangan Mabes Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.