Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makelar, Proporsional, dan Presidensial

Kompas.com - 16/07/2009, 07:59 WIB

Anggota mitra koalisi pendukung SBY-Boediono memegang teguh janji proporsional dalam susunan kabinet itu. Partai Kebangkitan Bangsa mengemukakan, pembagian jabatan seusai Pilpres 2009 merupakan bagian dari kontrak politik yang ditandatangani di Pendapa Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat.

Meskipun paling awal menyatakan dukungan, PKB bukan partai terbesar perolehan suaranya dalam jajaran mitra koalisi. Di atas PKB ada Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat sebagai pemenang.

Meskipun bukan partai terbesar, PKB sudah meletakkan ancang-ancang dengan target jumlah jabatan menteri maksimal. ”Ada 10 kader PKB yang layak duduk di kabinet. Begitu diminta mengajukan nama, kami siap mengajukannya ke Cikeas,” ujar Sekjen PKB Lukman Eddy.

Sejauh ini, PKS yang paling resisten untuk sistem presidensial belum bersuara. Sebagai partai terbesar kedua setelah Demokrat, PKS pasti tidak mau begitu saja dikalahkan perolehan kursinya dari PKB.

Belum dihitung bagaimana PAN dan PPP yang pasti juga mengklaim habis-habisan memenangkan pasangan Yudhoyono-Boediono. Dua partai ini pasti tidak mau dipinggirkan.

Begitu juga Demokrat sebagai pendukung utama. Demokrat yang ”mengalah” hanya dapat tiga posisi di kabinet pasti tidak akan mau dikalahkan kembali.

Kerumitan akan bertambah jika akhirnya Partai Golongan Karya kembali ke kultur lamanya bermesra-mesra dengan kekuasaan. Pembagian kursi menteri yang hanya 36 pasti lebih memusingkan. Padahal, faktor 19 partai lain yang bermitra sejak awal mendukung SBY-Boediono sama sekali belum dipertimbangkan.

Yudhoyono terkenal dengan kesantunannya dalam berpolitik. Tidak mungkin ia begitu saja meninggalkan mitra koalisi. Sepanjang kampanye, para petinggi partai mitra koalisi secara bergiliran diajak serta dalam rombongan besar kampanyenya.

Belum jelas bagaimana matriks untuk 24 partai mitra koalisi dimasukkan dalam susunan kabinet, Yudhoyono dihadapkan juga dengan entitas lain yang mengklaim berjuang juga untuk kemenangannya. Karena banyaknya entitas dalam berbagai nama itu, sulit merincinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com