Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY-Boediono Unggul di 22 Provinsi

Kompas.com - 09/07/2009, 03:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan capres dan cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono berdasarkan hasil penghitungan suara sementara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Kamis (9/7), unggul atas calon lainnya di 22 provinsi.

Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat dan 24 partai politik pendukung lainnya itu di antaranya unggul di Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.

Adapun total perolehan suara pasangan capres dan cawapres nomor dua itu adalah 11.369.909 atau 61,69 persen dari total suara yang masuk ke KPU hingga pukul 01.30 WIB yaitu 18.430.133 suara.

Untuk pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro) yang diusung oleh PDI-P dan Gerindra, untuk sementara unggul di dua provinsi, yaitu Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT), dan total perolehan suara sementara adalah 5.261.268 atau 28,55 persen.

Sedangkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) yang diusung oleh Partai Golkar dan Hanura untuk sementara unggul di tiga provinsi, yaitu Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Adapun total perolehan suara sementara versi KPU adalah 1.798.956 atau 9,76 persen.

Sesuai data KPU masih ada enam provinsi yang hingga saat ini belum mengirimkan hasil sementara yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Pengiriman hasil penghitungan sementara ini dilakukan dengan menggunakan teknologi pesan singkat (SMS) yang dikirimkan langsung oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah terdaftar sebelumnya. "Hasil penghitungan ini sifatnya sementara dan tidak dapat dijadikan referensi," kata salah satu anggota KPU Abdul Aziz.

Penghitungan cepat ini dihimpun dari sekitar 100.000 TPS atau sekitar 22 persen dari total jumlah TPS. Sesuai dengan data yang ada, jumlah TPS yang tersebar di seluruh Indonesia kurang lebih mencapai 450.000 TPS. Pasangan SBY-Boediono selain unggul dalam penghitungan sementara versi KPU, juga unggul dalam versi quick count atau penghitungan cepat.

Dari enam lembaga survei yang melakukan penghitungan cepat, semuanya menempatkan pasangan SBY - Boediono di urutan teratas dengan perolehan suara sebanyak kurang lebih 60 persen. Di posisi kedua ditempati pasangan Megawati-Prabowo dengan 27 persen dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dengan perolehan suara kurang lebih 12 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com