Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPT Pilpres Tambah 25.000

Kompas.com - 26/06/2009, 21:00 WIB

SURABAYA KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary, Jumat (26/6) di Surabaya mengatakan terdapat penambahan sekitar 25 ribu pemilih dari daftar pemilih Pemilu Presiden yang ditetapkan 31 April 2009. Namun, tidak jelas berapa jumlah pemilih untuk Pemilu Presiden saat ini.  

Informasi dari petugas yang menangani DPT, ada penambahan-penambahan di berbagai provinsi sekitar 25.000."(DPT) Sudah kami tetapkan tanggal 8 Juni, tetapi saya tidak hafal berapa jumlahnya," tutur Hafiz seusai bertemu Ketua KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur di Surabaya.

Sejak penetapan DPT pada 31 April, ditemukan berbagai kesalahan rekapitulasi. Di Jawa Timur saja tercatat enam kabupaten/kota - Sampang, Bangkalan, Lumajang, Jombang, Sidoarjo, dan Sumenep - mengajukan perubahan jumlah pemilih. KPU Lumajang menambahkan sekitar 1900 pemilih, Jombang 1.424 orang, Sidoarjo 46 pemilih, Sumenep 106, dan Bangkalan sekitar 100. Adapun KPU Sampang mengurangi sekitar 475 pemilih.

Perubahan ini terjadi akibat adanya kesalahan rekapitulasi dan tercecernya data pemilih yang sudah diusulkan dalam daftar pemilih sementara.

Sampai 8 Juni, menurut Koordinator Divisi Pemilih KPU Jatim Andry Dewanto, jumlah pemilih Jatim menjadi 29.768.899. Jumlah ini 3.656 lebih bes ar ketimbang jumlah pemilih yang ditetapkan KPU Jatim pada 30 Juni, yakni 29.765.243.

Selain itu, KPU Tuban memasukkan data 86 pemilih yang tertinggal menggantikan pemilih yang meninggal dan ganda. Dengan demikian, ada perubahan daftar pemilih tetap tanpa mengubah jumlah pemilih.

Mengenai penambahan dan perubahan ini, Hafiz mengatakan dibolehkan asalkan atas rekomendasi Panwaslu setempat sampai 8 Juni. Setelah itu, tidak ada lagi penambahan atau perubahan DPT. Bila ada data ganda atau pemilih yang sudah men inggal, petugas bisa menandai dan mencoret hak pilihnya. Namun, hal ini tidak mengubah jumlah DPT.  

KPU telah menetapkan DPT pada 8 Juni 2009. Jadi sejak saat itu DPT sudah final. Ini sesuai dengan undang-undang, ucapnya.

Menurut Hafiz, munculnya sejum lah kesalahan pendataan DPT dapat disebabkan dua hal, yaitu lemahnya pendataan di lapangan atau kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pencantuman diri mereka dalam DPT.  

"Kami telah mengumumkan pendaftaran DPT di running text dua televisi swasta selama 24 jam nonstop selama sebulan. Selain keaktifan KPU, masyarakat juga harus aktif," tambah Hafiz.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com