Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Pergi Diiringi Teriakan "Adili Wiranto!"

Kompas.com - 10/06/2009, 17:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Wiranto, yang menghadiri undangan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) hari ini, Rabu (10/6), pulang diiringi teriakan "Adili Wiranto!" dari para peserta aksi yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Keluarga Korban (JSKK). 

Setelah Wiranto menyelesaikan tanggapannya terhadap sejumlah panelis dan melangkah keluar, puluhan massa JSKK yang sudah beraksi sejak awal acara meneriakkan seruan tersebut. "Adili Wiranto! Adili Wiranto!" seru massa yang dipimpin oleh Suciwati, istri aktivis HAM Almarhum Munir, dan dikoordinir oleh Kontras. 

Wiranto menghadiri Dialog Publik YLBHI yang mengagendakan pemaparan visi, misi, dan program capres dan cawapres dalam HAM dan keamanan dengan bintang tamu Jusuf Kalla dan Wiranto. Sayangnya, hanya Wiranto yang dapat hadir karena agenda JK sangat padat. 

Setelah berada di halaman depan kantor YLBHI, para peserta aksi makin keras meneriakkan seruan tersebut. Ketika dimintai tanggapannya, Wiranto mengaku merasa kasihan dengan para peserta aksi. "Kita kasihan, mereka itu minta (saya) diadili karena apa ya alasannya. Biarkan saja, ini kan negara hukum. Saya sudah menghadapi ini ribuan kali," tutur Wiranto. 

Menurut Wiranto, tindakan para peserta aksi bersifat politis karena terjadi di tengah-tengah kondisi politik menjelang pemilu presiden, apalagi terkait pencalonan dirinya sebagai salah satu kandidat wapres. "Kita kan sekarang sedang berpolitik, kita enggak tahu siapa di belakang mereka ini," ungkap Wiranto. 

Wiranto menengarai, aksi ini didesain oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan citranya. Menurut Wiranto, dia adalah tamu dalam hajatan ini, dan seharusnya YLBHI sebagai tuan rumah sudah mengantisipasinya sejak awal. "Oh enggak apa-apa, itu desain. Itu lihat teriakannya, teriakannya kan kasihan," tutup Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com