Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tema Ekonomi Masih Jadi Andalan Prabowo

Kompas.com - 04/06/2009, 22:12 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Tema ekonomi masih menjadi isu utama yang diusung dan dilontarkan calon wakil presiden Prabowo Subianto kali ini saat menemui dan berdialog dengan para pedagang pasar di Pasar Induk Caringin, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/6).

Menurut Prabowo, dirinya akan memfokuskan diri pada upaya memperbaiki ekonomi terlebih dahulu dengan berupaya menghentikan kebocoran kekayaan nasional yang terjadi, yang selama ini dalam catatannya mencapai 20 miliar dollar Amerika Serikat per tahun.

Keberhasilan upaya menyelamatkan kekayaan nasional itu nantinya, menurut Prabowo, akan sangat berguna untuk membiayai berbagai sektor vital yang sangat dibutuhkan secara layak, mulai dari kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, bahkan sektor pertahanan dan keamanan.

“Saya bisa beberkan angka-angkanya. Sudah sejak empat tahun saya paparkan angka kebocoran kekayaan negara kita setiap tahun itu dalam berbagai kesempatan. Akibat kebocoran yang sedemikian besar itu, tidak ada cukup uang untuk membiayai sektor pendidikan, kesejahteraan masyarakat, hingga pertahanan dan keamanan,” ujar  Prabowo.

Sistem perekonomian yang dijalankan sekarang, menurut Prabowo, sangat tidak berpihak pada masyarakat kecil dan ekonomi kerakyatan. Hal itu tampak dari, salah satunya, kecilnya persentase alokasi kredit yang dialirkan perbankan ke para pedagang kecil, petani, dan sektor usaha kecil lain. “Coba tanya kenapa pedagang kecil sulit ambil kredit sementara para pengusaha real estat dengan mudah dapat pinjaman membangun apartemen. Saya tidak habis pikir kenapa bisa begitu,” ujar Prabowo.

Prabowo menegaskan, jika dirinya dan pasangannya, calon presiden Megawati Sukarnoputri, diberi mandat dan kepercayaan, pemerintahannya mendatang tidak akan lagi mengizinkan perbankan pemerintah menyalurkan kredit untuk membiayai proyek-proyek mewah.

Lebih lanjut, dalam acara tersebut Prabowo juga melancarkan serangannya kepada pemerintahan saat ini, yang menurutnya omong doang dan menganut paham neoliberalisme. Baru sekitar tiga bulan terakhir saja, tambahnya, mereka seolah mendukung ekonomi kerakyatan.

Selain itu, Prabowo juga melancarkan serangan balik terhadap kubu calon presiden-wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, yang sebelumnya menyindir Prabowo sebagai sosok orang kaya-raya yang diragukan kemampuan serta pemahamannya dalam memihak masyarakat miskin.

“Saya ini sejak umur 18 tahun sudah jadi tentara, yang ibaratnya sudah teken kontrak mati. Jangankan harta benda, jiwa raga pun saya berikan. Saya ini selama 28 tahun berkarier di militer, hanya tiga bulan tidak bertugas di pasukan tempur. Saya ini bukan tentara di belakang meja,” ujar Prabowo.

Lebih lanjut Prabowo juga menjanjikan akan memperbaiki pola distribusi pupuk yang selama ini, menurutnya, sangat merugikan para petani. Prabowo juga menambahkan, jika gagal dia akan suka rela menyatakan mundur sebagai wakil presiden.

Dalam acara itu, sejumlah perwakilan pedagang pasar meminta Prabowo memperhatikan pembangunan infrastruktur pasar tradisional sehingga bisa menjadi lebih baik jika berhasil terpilih nanti. Mereka juga meminta kebijakan yang memudahkan mereka mendapat kredit modal usaha.

Tidak hanya itu, para pedagang juga menuntut pemerintahan yang lebih berpihak pada keberadaan dan kelangsungan hidup para pedagang di pasar-pasar tradisional, dengan tidak lagi membuat aturan yang merelokasi dan memarjinalkan mereka serta lebih berpihak ke jaringan ritel raksasa asing, seperti selama ini terjadi.

Seusai berbicara di atas podium, Prabowo juga menyempatkan diri berkeliling menemui sejumlah pedagang pasar di Pasar Induk Caringin tersebut. Dalam acara itu juga hadir Ketua Umum Partai Karya Perjuangan Letjen (Purn) M Yasin, yang juga koordinator penggalangan massa Tim Kampanye Nasional Mega-Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com