Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 5 Bulan, 21 Kasus Pelanggaran HAM pada WNI

Kompas.com - 04/06/2009, 14:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 5 bulan dari Januari - Mei 2009 Lembaga Bantuan Hukum APIK menerima 21 pengaduan kasus terkait perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Jumlah tersebut terdiri dari 10 kasus kekerasan dalam rumah tangga dalam perkawinan campur, 4 kasus kekerasan dalam pacaran dari warga negara asing, 6 kasus buruh migran dan satu kasus adopsi oleh perkawinan campuran.

"Kami prihatin dengan penanganan kasus seperti ini. KBRI kita tidak punya mekanisme penanganan kasus. Kalau ada kasus, responnya kurang positif," kata Direktur LBH APIK Jakarta Estu Rakhmi Fanani, yang ditemui seusai Jumpa Pers Kacaunya Perlindungan WNI di Negara Asing di Jakarta, Kamis (4/5).

Implikasi dari tidak adanya mekanisme ini adalah, kasus-kasus pelanggaran HAM yang melibatkan WNI di luar negeri semakin banyak dan tidak tertangani dengan baik. "Untuk itu kami mendesak pemerintah melakukan sesuatu," ungkap Estu.

Menurut Estu yang mesti dilakukan Pemerintah meliputi 4 hal. Pertama, Pemerintah mesti mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di KBRI dengan baik. "Setidaknya mereka mempunyai kemampuan dan pemahaman tentang masalah HAM dan perlindungan HAM WNI," kata Estu.

Kedua, LBH APIK meminta Pemerintah segera membuat mekanisme penanganan kasus pelanggaran HAM yang menimpa WNI di luar negeri. Ketiga, pemerintah juga seharusnya melakukan sosialisasi hak-hak dan konsekuensi WNI yang akan bekerja di luar negeri. "Misalnya, bagaimana tata cara dan konsekuensi dari kawin campur," katanya.

Contoh lain, lanjutnya, bagaimana seharusnya WNI melapor ke KBRI dan melakukan pembaruan paspor tiap 5 tahun sekali. Keempat, Pemerintah membuat aturan yang dapat mengakomodasi WNI yang bekerja di luar negeri, tapi tidak bisa mendapat akses leluasa ke KBRI, terkait pekerjaannya. "Yang masuk di sini adalah PRT (pembantu rumah tangga). Mereka itu tidak boleh keluar oleh majikannya dan paspornyapun ditahan majikan," kata Estu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com